Hanya ini.
Kalau semua atribut duniawi tadi ditanggalkan, yang tersisa hanyalah kehidupan mulai dari kelahiran, lingkaran kebahagiaan dan berakhirnya kebahagiaan yang diakhiri dengan kematian.
Hanya itu.
Jadi apa artinya mengejar kebahagiaan duniawi?
Apa benar ada kebahagiaan tertinggi di alam manusia?
Semoga celotehan tertulis saya ini menumbuhkan semangat yang sempat kendor, mengembalikan kepercayaan diri yang kadung melorot atau menginspirasi moderasi kebahagiaan duniawi ini...
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata
Semoga semua Mahluk Berbahagia.
**
Penafian
Opini dalam artikel ini meski terinspirasi ajaran Agama Buddha mahzab Theravada adalah murni buah pikir pengarang sendiri yang tidak mewakili organisasi, mahzab atau ajaran manapun.
**
Jakarta, 12 Oktober 2022
Penulis: Paul Bhinneka, Kompasianer Mettasik