Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebahagiaan Tertinggi, Ya - Nibbana

11 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 11 Oktober 2022   05:00 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebahagiaan Tertinggi -- Ya Nibbana (gambar: lionsroar.com, diolah pribadi)

Setiap manusia di dunia ini menginginkan kehidupan yang bahagia, aman sentosa, tenteram, rukun, damai, dan makmur. Seseorang beranggapan hidup bahagia dapat dicapai dengan memburu karir yang tinggi dan mendambakan kekuasaan tinggi. Mereka berkeyakinan dengan adanya kekuasaan maka dapat mendatangkan kekayaan. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki, mereka dapat menikmati kehidupannya dan menjadi bahagia.

Banyak manusia bekerja keras untuk menggumpulkan kekayaan, namun mereka tidak dapat menikmati kekayaan mereka. Pada saat mereka ingin menikmati kekayaannya, mereka sudah sakit. Sering ditemukan banyak orang kaya dan yang berkuasa menghabiskan banyak uang untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Penyakit telah membatasi mereka untuk menikmati makanan ataupun bepergian.

Ada sebagian orang yang berusaha untuk memiliki kekuasaan atau kekayaan dengan cara yang tidak halal, yaitu dengan membunuh, menipu, memeras, atau memfitnah. Orang tersebut akan dicela dan tidak dihormati di masyarakat.

Nibbana adalah Kebahagiaan Tertinggi

Menurut ajaran Buddha, kebahagiaan tertinggi adalah Nibbana. Nibbana berarti pencapaian kesempurnaan. Nibbana dapat diartikan berhentinya keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin. Pencapaian Nibbana merupakan kesempurnaan, kebahagiaan tertinggi, dan kebahagiaan yang abadi.

Sulit untuk Dilahirkan Menjadi Manusia

Dalam Dhammapada syair 182, "Adalah sangat sulit sekali untuk dapat terlahir sebagai manusia dalam lingkaran tumimbal lahir, sungguh sulit hidup sebagai manusia, sungguh sulit untuk dapat mendengarkan Dhamma, demikianlah sungguh jarang terjadi kelahiran para Buddha."

Ada perumpamaan yang menceritakan bahwa untuk menjadi seorang manusia adalah saat kepala seekor kura-kura yang tinggal di dalam samudera, naik di atas samudera untuk mengambil nafas, selanjunya kepala kura-kura tersebut masuk ke dalam bulatan yang mengapung di atas samudera. Kura-kura tersebut hidup di samudera luas yang kepalanya akan naik ke atas samudera untuk mengambil nafas hanya sekali dalam 100 tahun.

Sedangkan bulatan berbentuk lingkaran yang terbuat dari rotan mengapung-apung di atas samudera.  Coba bayangkan berapa besarnya peluang kepala seekor kura-kura yang berada di samudera dapat masuk ke dalam bulatan rotan yang terapung pada saat kura-kura tersebut menaikkan kepalanya di atas samudera.

Kelahiran kita di alam manusia merupakan hasil dari kumpulan kamma dari perbuatan kita pada kehidupan-kehidupan lalu melalui ucapan, pikiran, dan perbuatan. Dalam ajaran Buddha terdapat 31 alam kehidupan. Seseorang, yang belum mencapai Nibbana, akan dilahirkan ke dalam 31 alam kehidupan sesuai dengan kamma-nya. Oleh karenanya, marilah menghimpun kamma baik melalui kata-kata, pikiran, dan perbuatan yang baik dengan mempelajari dan memahami Empat Kebenaran Mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun