Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Niat Menanam Karma Baik Mengalahkan Bujukan Kilesa

1 Oktober 2022   19:09 Diperbarui: 1 Oktober 2022   19:15 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niat Menanam Karma Baik Mengalahkan Bujukan Kilesa (gambar: miraclegro.com, diolah pribadi)

Kudengar dentang jam dinding sebanyak empat kali. Pertanda hari sudah menjelang pagi hari. Terdengar pula gemercik hujan membasahi bumi. Dini hari yang dingin dan sepi, membuat malas membelenggu diri

Kilesa membisikkan rayuan berisi kemalasan. Sejenak aku jadi terkesan. Kembali kutarik selimut dengan enggan. Mataku pun kembali terpejam tanpa sungkan

Kilesa mengeruhkan pikiranku ....
Bertarung dalam kenikmatan sesaat. Sejenak aku kalah dan jatuh tertidur Kembali. Urat-urat malasku bergeliat dalam keriangan

Sementara itu kilesa tersenyum licik ....
Mengira kalau rayuannya berhasil menyanderaku. Ya ... sesaat aku tergoda ....
Aku benar-benar terlelap dalam bujuk rayunya nan menggoda

Namun dentangan jam dinding sebanyak satu kali telah menyadarkanku. Aku terlambat bangun selama hampir satu setengah jam. Dan itu cukup membuatku pontang-panting dalam menyiapkan diri  

Kusambar handuk dan segera mandi ... Kuraih pakaianku seadanya ... Ups ... sudah jam lima lewat empat puluh lima menit ....

Dengan terburu kubuatkan susu untuk anak kucing liar yang biasa mengapeliku setiap pagi dan petang. Kutuang makanannya tanpa menyapa apalagi mengajak mereka bermain. Untungnya kitten liar yang biasanya harus kusuapi tanpa basa-basi langsung makan dengan lahapnya

Hujan yang tadinya deras, sudah mereda, bahkan mentari pagi mulai muncul dengan malu-malu. Mendukung niatku untuk berdana makanan kepada para Samana.

Jalanan pun lancar tanpa hentian lampu merah ...
Ternyata begitu sampai vihara aku tetap menjadi pendana yang datang paling awal. Terima kasih pada alam semesta yang telah membantu kelancaranku dalam menanam kebajikan.

Semoga semua mahluk turut berbahagia atas kebajikan yang kuperbuat pada pagi ini. Semoga selalu tercipta ruang-ruang waktu dan kesempatan untukku menanam karma baik. Aku bahagia, pagi ini aku telah dapat mengalahkan bujukan si kilesa.

**

Jakarta, 01 Oktober 2022
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik

Hidup Harus Penuh Sati, Setiap Saat Diamati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun