Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pabbajita, Hidup Selibat Meninggalkan Keluarga

17 September 2022   06:58 Diperbarui: 17 September 2022   19:06 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pabbajita, Hidup Selibat Meninggalkan Keluarga (gambar: buddhismedia.blogspot.com, diolah pribadi)

Selain daripada empat Parajika ini, pelanggaran Vinnaya lainnya dapat tergolong sedang dan ringan.

Menjadi Pabbajita tentunya adalah pilihan. Menjadi seorang Bhikkhu/ni juga tidak wajib untuk selamanya menjadi hidup selibat. Dalam beberapa kesempatan, cukup banyak terlihat seseorang yang dulunya adalah Bhikkhu/ni Buddha, kemudian kembali lagi menjadi umat biasa.

Walaupun demikian, seseorang yang sudah melepaskan jubah (tidak lagi menjadi Bhikkhu/ni), ia masih memiliki kesempatan untuk kembali. Tapi, ada batasannya. Yakni selama tujuh kali maksimum.

Tidaklah heran jika di beberapa negara Buddhis, seperti di Thailand, Myanmar, atau Laos, siswa/mahasiswa yang telah lulus dalam Pendidikan terakhir, biasanya mengambil pelatihan Pabbaja sebagai tambahan dalam program edukasi.

Durasinya tergantung kepada penyelenggara atau sesuai dengan keinginan masing-masing. Bahkan Raja Thailand juga pernah melakukan latihan singkat menjadi Bhikkhu sementara.

Cukup mengagetkan jika program semacam ini menjadi sangat populer di masyarakat. Meskipun tidak ada aturan yang mewajibkan, hampir semua pria dewasa pernah minimal sekali dalam hidupnya memilih hidup sebagai Samanera atau Bhikkhu sementara.

Tersebab bagi masyarakat Buddhis, pelatihan Pabbaja bagus untuk melatih moralitas. Seseorang yang sudah pernah mengikutinya, diyakini akan memiliki adab yang lebih baik daripada yang belum sama sekali.

Oleh sebab itu, surat keterangan atau sertifikat pelatihan Pabbaja menjadi sangat penting untuk melamar pekerjaan. Bahkan jika seseorang yang sudah diterima oleh perusahaan, namun belum memiliki kesempatan maka perusahaan-perusahaan biasanya akan menyediakan jasa bagi para karyawan untuk mendapatkan pelatihan serupa.

Bukan hanya itu...

Para pemuda yang memiliki foto berbalut jubah Bhikkhu, biasanya memiliki peluang lebih besar untuk mendapat jodoh. Bukan sihir, bukan jimat. Wanita-wanita di negara Buddhis ternyata lebih nyaman jika suaminya pernah menjadi Samanera atau Bhikkhu sementara.

Kalaupun belum sempat, biasanya para mertua juga akan meminta calon menantunya untuk menguikuti pelatihan Pabbaja sebelum melamar anaknya. Pelatihan Pabbaja menjadi syarat mutlak yang tidak tertulis bagi warga di negara Buddhis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun