Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan baru saja menyelesaikan tugas kunjungan kerja ke Turkiye. Negara yang berada di kawasan eurasia, terletak dipersilangan dua benua, yang menjadi jembatan peradaban budaya timur dan barat.
Kegiatan ini turut diikuti oleh 46 orang dipimpin oleh Dr. H. Nurman Said, M.A. yang terdiri dari pengurus FKUB Sulawesi Selatan, pengurus FKUB kabupaten kota dan para aktivis kerukunan. Bertujuan untuk menambah wawasan sejarah, budaya dan keagamaan.
Rombongan tiba di Istanbul International Airport pada tanggal 27 Agustus 2022 pukul 4.05 waktu setempat, dan langsung menuju Bursa kota yang pernah menjadi ibukota Kesultanan Utsmaniah pada tahun 1326-1365. Mengunjungi Green Mosque dan Green Tomb yang dibangun pada tahun 1421 oleh Ivaz Pasa atas permintaan Sultan Mehmet II.
Keesokan hari rombongan mengunjungi Efesus yang merupakan ibukota provinsi di zaman Romawi. Mengamati reruntuhan Library of Celcius dan Hadrian Temple. Sore hari menuju Pamukkale mengunjungi reruntuhan kota kuno Romawi, Hierapolis. Di kota ini Maria, ibu Yesus, menghabiskan sisa hidupnya bersama Rasul Yohanes.
Pada tanggal 30 Agustus, bertepatan dengan hari raya Kemenangan Turkiye, rombongan melakukan perjalanan dari Isparta ke Cappadocia. rombongan singgah di Sulthanhani Caravanserai, yang merupakan hotel tertua di dunia. Caravanserai adalah bangunan yang didirikan oleh raja sebagai tempat penginapan atau beristirahat para khafilah. Turkiye merupakan wilayah lintasan jalur sutra, sehingga banyak dilewati para khafilah.
Rombongan menginap dua malam di kota kuda Cappadocia, Suhan Hotel. Kota ini terkenal dengan Balon Udara yang merupakan Icon Turkiye.Â
Dalam perjalanan dari Cappadocia menuju Istanbul, Rombongan melintas di Ibukota Turkiye, Ankara. singgah di Kantor Kedutaan Indonesia yang terletak di Jalan Sukarno, untuk menyelesaikan kebutuhan administrasi. Rombongan Juga mengunjungi Mustafa Kemal Ataturk Mausoleum, museum dan makam bapak pendiri republik Turkiye yang setiap hari sangat ramai dikunjungi orang.
Jumat 2 September rombongan mengunjungi sekaligus Shalat Jumat di Hagia Sophia, yang terletak dipusat kota Istanbul, kota terbesar Turkiye. bangunan bersejarah ini didirikan mulai tahun 537 sebagai gereja Katedral katolik ortodoks, di tahun 1204 - 1261 oleh pasukan Salib dijadikan gereja katolik romawi.
Bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan kesultanan Utsmani.
Kemudian bangunan ini dijadikan sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh pemerintah Republik Turkiye.
Kemudian menjadi Masjid kembali pada Jumat, 10 Juli 2020 setelah pengadilan Turkiye memutuskan bahwa konversi Hagia Sophia menjadi museum adalah ilegal.
Rombongan juga mengunjungi Museum Topkapi yang letaknya 500 meter dari hagia sophia merupakan istana kediaman resmi Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun (1465-1856). Museum ini menyimpan beberapa benda-benda peninggalan Nabi Muhammad dan para sahabat seperti pedang dan lain-lain.
Turkiye yang mayoritas Muslim menganut sistem pemerintahan yang sekuler, namun ada direktorat yang khusus menangani urusan keagamaan Islam yaitu Diyanet.
Mushalla di Turki disebut Mesjid, banyak dijumpai ditempat-tempat umum, restoran-restoran, hotel-hotel, pom bensin dan lain-lain.
Sedangkan tempat ibadah yang besar (mesjid), di Turkiye di sebut Jami. Di setiap kota ada Ulu Jami, atau mesjid agung.
Di Istanbul, rombongan FKUB berkunjung ke Gereja Santa Antonio yang terletak di jalan Istiglal di wilayah perdagangan Taksim.Â
Istiglal dalam bahasa Arab artinya Merdeka. Konon proklamator presiden Soekarno terinspirasi oleh nama jalan ini saat berkunjung ke Turkiye sehingga memberi nama Mesjid Istiglal. Gereja katolik ini dibangun pada tahun 1932 dan merupakan gereja yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan. Perwakilan FKUB yang dipimpin oleh wakil ketua Pdt. Adrie O. Massie, S.Th. dan Dr. Ir. Yonggris Lao, M.M. Â berserta Sekertaris H. Burhanuddin Yusuf diterima oleh Padre Andrea asal Iran yang bertugas di gereja tersebut.
Padre Andrea menyampaikan apresiasi atas kunjungan FKUB Sulawesi Selatan.
Diakhir dialog, Pastor Albert Arina dari FKUB Sulawesi Selatan menyerahkan cendetamata penyambung tali silaturahmi berupa perahu Phinisi yang berbendera Indonesia.
Sebelum kembali ke Indonesia, rombongan menyempatkan diri menyusuri selat Bosphorus dengan cruise. Selat ini memisahkan turki Eropa dan asia.
Rombongan tiba kembali di Jakarta pada hari Minggu, 4 september 2022 pukul 17.35 WITA dengan pesawat terbang Turkish Air Nomor penerbangan TK 056.
**
Makassar, 15 September 2022
Penulis: Yonggris Lao untuk Kompasianer Mettasik
Ketua Permabudhi Sulawesi Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H