Sebelum berdana, penuhi kebutuhan para orang tua di rumah terlebih dahulu. Berbakti dan menjaga orang tua merupakan ladang yang paling subur bagi perumah tangga. Dana kepada orang tua kita dapat dilakukan dengan menyediakan waktu untuk bersama dengan mereka. Sering berkomunikasi dengan mereka dan membuat mereka merasa aman, nyaman, dan bahagia di dalam rumah.
Selanjutnya, berdana kepada anggota Sangha dapat memberikan manfaat sangat besar karena anggota Sangha yang membantu dan membimbing kita untuk belajar Dhamma setelah Buddha parinibbana. Berdana kepada Sangha yang merupakan ladang yang paling subur setelah berbakti kepada orang tua kita.
Vajiramedhi menceritakan, "Pada masa Buddha, ketika orang-orang berdana makanan kepada para bhiksu, mereka akan berdoa tumhehi dittadhammo homi (semoga saya menjadi bagian dari Dhamma yang sudah dicapai oleh Yang Ariya atau semoga saya mencapai Dhamma di sini dan pada saat kini, semoga saya merealisasi apapun Dhamma yang telah direalisasi oleh Yang Ariya."
Dana sebaiknya diberikan kepada orang yang layak menerima pada saat yang tepat dengan objek pemberian yang tepat. Setiap tindakan untuk berdana memiliki kamma yang baik, hanya saja, kammanya besar atau kecil saja.
Namun demikian, pada saat berdana ikuti kata hati, jika ada dorongan untuk berdana, berdanalah jangan menunda-nunda lagi kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan agama ataupun suku. Dana pada saat ini adalah yang sangat tepat dan berguna karena jika menunda dapat menghilangkan kesempatan yang baik untuk berdana.
Dhammapada syair 356, 357, 358, dan 359: "Rumput liar merusak kesuburan sawah atau lading; nafsu merupakan bencana bagi orang biasa; karena itu memberikan persembahan kepada mereka yang terbebas dari nafsu, kebencian, kebodohan, dan keserakahan akan memberikan buah yang melimpah."
Manfaat daripada apa yang didanakan dalam khotbah Samyutta Nikaya 1.42 (Kimdada Sutta) yang dijawab oleh Buddha kepada Dewa adalah:
"Memberikan makanan, adalah pemberi kekuatan; Memberikan pakaian, pemberi kecantikan; Memberikan kendaraan, pemberi kemudahan; Memberikan pelita, pemberi penglihatan; Memberikan tempat tinggal adalah pemberi segalanya; Tetapi seorang yang mengajarkan Dhamma adalah pemberi keabadian."
Dalam Aguttara Nikya 4:57 terdapat empat manfaat kebajikan dari berdana, khususnya berdana makanan, yaitu: "Memiliki umur panjang, wajah yang cantik atau tampan, kebahagiaan, dan kekuatan."
Penutup
Melalui praktik berdana yang rutin, umat Buddha dilatih untuk mengikis keserakahan dan melepaskan kemelekatan agar terbebas dari siklus kelahiran kembali. Supaya dana yang diberikan memberikan manfaat yang besar maka dana harus bersumber dari mata pencaharian yang benar dengan memberikan objek dana yang terbaik dan layak kepada penerima dana yang terbebas dari nafsu, kebencian, kebodohan, dan keserakahan pada waktu yang tepat.