Niat menjadi liar
Ketika dikandung keinginan
Dan dilahirkan tanpa akal.
Keberadaan menyambut
Membesarkan niat
Menumbuhkan jati diri
Kesadaran jati diri
Menopang niat yg membara
Merangkai Raga
Tubuh secara alamiah
Membentuk indera
Demi niat yang tak kunjung padam
Indera yang ditunggangi niat
Menyeruak menggapai
Mencerap membabibuta
Bagai api tersiram minyak
Pencerapan menanak niat
Menerbitkan rasa
Persetubuhan niat dan rasa
Memutar pusaran sensasi
Yang menagih lagi dan lagi
Ketagihan rasa
Karena niat yg mengakar
Memastikan Kemelekatan
Dalam jerat kemelekatan
Ketagihan raga dan rasa
Menuntut kehadiran AKU
Riak kuasa niat yg membesar
Dan  mengombak sebagai AKU
Berujung kelahiran yg tak terbendung
Sebagaimana terlahirnya AKU
Raga menebar usia
Menuai kematian
Ketidaktahuan
Yang tersisa dari kematian
Melanjutkan riak niat
Menggenapi samsara
**
Penafian
Opini dalam artikel ini meski terinspirasi ajaran Agama Buddha mahzab Theravada adalah murni buah pikir pengarang sendiri yang tidak mewakili organisasi, mahzab atau ajaran manapun.
Catatan: Puisi terinspirasi dari 12 Nidana.
**
Jakarta, 28 Agustus 2022
Penulis: Paul Bhinneka, Kompasianer Mettasik
Pemerhati Dhamma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H