Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam pendampingan menjalani proses penyembuhan. Fisik diobati, psikis pun menjadi lebih kuat melewati masa sulit tersebut.
Ada pesan Guru yang masih teringat jelas oleh saya hingga kini. Kata-kata yang menjadi sumber motivasi dan kekuatan untuk sembuh.
"Ingatlah kebajikan-kebajikan yang pernah kamu lakukan selama ini; yang telah memberikan manfaat kepada masyarakat dan membuahkan kebahagiaan bagi orang banyak. Bayangkanlah wajah-wajah bahagia dari masyarakat dan orang banyak dari kebajikan-kebajikan yang telah kamu lakukan tersebut.
Renungkanlah dengan penuh kesadaran akan kebajikan-kebajikan tersebut. Bertekadlah dengan penuh kesungguhan. Semoga dengan kekuatan dari kebajikan-kebajikan yang telah dilakukan, menjadi pengkondisi berbuahnya benih-benih kebajikan tersebut dalam bentuk kesembuhan dari Covid-19.
Tetaplah berbuat kebajikan melalui pikiran, ucapan, dan perilaku; apapun kondisimu saat ini. Sekecil apapun kebajikan yang dilakukan akan memberikan kebahagiaan. Karena tiada kebajikan yang sia-sia, " kata Guru.
Pesan Guru ini saya praktikkan dengan berusaha mengkonsentrasikan pikiran dengan penuh kesadaran. Awalnya ini tidak mudah. Karena Covid-19 membuat kesadaran terus menurun, sehingga sangat sulit untuk mengkonsentrasikan pikiran. Namun dengan usaha yang penuh perjuangan dan dorongan semangat dari Guru, lambat laun pikiran pun dapat mulai terkonsentrasi. Pesan Guru pun mulai dapat dipraktikkan. Â Â
Saat mempraktikkan pesan Guru ini, konsentrasi pikiran menjadi terpusat. Membayangkan wajah-wajah bahagia atas kebajikan-kebajikan yang telah kulakukan selama ini. Yang mungkin saja berupa kebajikan yang dianggap kecil, tetapi sangat berarti bagi orang lain. Tanpa sadar, mata pun mulai berkaca-kaca dan bulir-bulir air membasahi pipi ini. Ada sebuah kebahagiaan yang luar biasa menyelimuti perasaan ini.Â
Walaupun masih berjuang untuk sembuh, melakukan kebajikan pun tetap saya lakukan sesuai pesan Guru. Kondisi sakit tidak menjadi alasan untuk tidak melakukan kebajikan. Ibarat memanen pohon buah, maka tidak cukup hanya berpuas diri dengan hasil panen dari pohon tersebut. Tetapi juga hendaknya menanam pohon buah lainnya, agar kita dapat memperoleh hasil panen dari pohon lainnya di waktu-waktu mendatang.
Akhirnya, setelah melewati isolasi mandiri selama 14 hari di rumah, saya pun sembuh dari Covid-19. Kekuatan dari kebajikan selama ini membuahkan kesembuhan saya.
Terima kasih kepada Guru yang telah mengingatkan bahwa kebajikan yang pernah dilakukan memiliki kekuatan yang luar biasa. Pesan Guru menjadi sumber inspirasi bagi saya untuk berbagi pengalaman dan literasi kepada masyarakat yang terpapar Covid-19. Â Â
Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mengkondisikan dan memberikan kesempatan bagi saya untuk dapat melakukan kebajikan selama ini. Berkat dukungan kalian semua, kebajikan akhirnya dapat ditabur dan berbuah dalam bentuk pulihnya kesehatan saya.