Salam Mettasik
Berbagi Kebahagian dengan Cara yang Asyik
Setelah mengumumkan 10 tulisan yang berhasil meraih hadiah hiburan, kini Mettasik akan mengumumkan enam artikel yang terpilih sebagai tulisan terbaik.
Baca juga:Â 10 Pemenang Hiburan Blog Competition Mettasik bersama Maybank Finance
Tidak berlama-lama lagi. Bagi yang masih penasaran, yuk kita simak!
Pemenang harapan-3, hadiah Saldo Go-Pay sebesar Rp.150.000,-
Tulisan: Balas Dendam yang Manis, Air Susu Dibalas Air Tuba
Penulis: Irwan Rinaldi Sikumbang
Pepatah "Air Susu dibalas Air Tuba" cukup sering terdengar. Menceritakan tentang sebuah perbuatan baik yang dibalas dengan perbuatan buruk. Namun, apakah yang terjadi jika situasinya dibalik?
Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang mengisahkan tentang masa kecilnya di Payakumbuh, Sumbar. Dimana pada saat itu, hidup terasa sulit bagi dirinya. Tinggal serumah dengan keluarga besar, intrik cukup sering terjadi. Tapi dengan kesabaran, perubahan pun terjadi.
Balas dendam yang manis, itulah yang diungkapkan dalam artikel ini. Mempunyai pilihan untuk tidak memedulikan keluarga yang dulunya bersikap tidak adil, Irwan justru melakukan hal yang sebaliknya.
Karena ia percaya bahwa kebajikan adalah cara yang terbaik untuk menghadapi perubahan. Dendam tidak perlu ditanam, karena itu hanya akan menimbukan penderitaan.
Sila baca tautannya di sini:Â Balas Dendam yang Manis, Air Susu Dibalas Air Tuba
**
Pemenang harapan-2, hadiah Saldo Go-Pay sebesar Rp.350.000,-
Tulisan: Perubahan Mencipta Bahagia
Penulis: Rusli Widjaya
"Segala sesuatu yang terkondisi pasti akan mengalami perubahan, pasti mengalami ketidakpuasan dan tiada inti diri." Demikianlah yang diyakini oleh Kompasianer Rusli Widjaya.
Ia menceritakan kisahnya pada saat pertama kali mengunjungi Lapas Kota Tangerang dalam rangka bakti sosial. Menjadi warga binaan, stigma yang melekat di masyarakat seakan terus melekat.
Padahal, para penghuni lapas, sama seperti kita semua. Mereka menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Sayangnya perubahan itu liar adanya, ia bisa bergerak pada dua kutub dengan sama kuatnya.
Rusli yang pernah terlibat kenakalan remaja pun berefleksi. Ia mengumpamakan kondisi ketidakkekalan dengan pepatah, "Sebaik-baiknya seseorang, pasti pernah melakukan kesalahan. Sejahat-jahatnya seseorang, pasti pernah berbuat kebaikan"
Perubahan ke arah yang lebih baik lantas menjadi cita-cita dan dambaan semua orang. Untuk itu, Rusli menyarankan untuk menciptakan kesadaran untuk hidup lebih bermanfaat, mencapai kebahagiaan.
Sila baca tautannya di sini: Perubahan Mencipta Bahagia
**
Pemenang harapan-1, hadiah Saldo Go-Pay sebesar Rp.500.000,-
Tulisan: Fragmen, Kebaikan-Kebaikan Kecil yang Begitu Berarti
Penulis: Cucum Suminar
"Jangan ragu untuk memberikan pertolongan, sekecil apapun itu." Kutipan ini mewakili beberapa kisah inspiratif yang dikisahkan oleh Kompasianer Cucum Suminar.
Bagi Cucum, kebaikan-kebaikan kecil bukanlah hal yang bisa disepelekan. Ia laksana rantai semesta yang datang beriringan membawa kebaikan demi kebaikan lainnya.
Berawal dari niat baik, menjadi orang baik, Cucum selalu merasakan energi tabur tuai yang sama yang datang kepadanya. Yang lebih mengagumkan lagi, pertolongan-pertologan yang ia dapatkan justru datang dari orang-orang yang tidak terlalu dikenal.
Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh Cucum membuatnya berkeyakinan. Bahwa kebajikan juga merupakan syarat utama dalam dunia yang terus berubah.
Ia tidak saja akan kembali dalam bentuk kebaikan, tapi juga berupa kebahagiaan yang sangat berarti kepada orang yang ditolong maupun yang menolong.
Sila baca tautannya di sini: Fragmen, Kebaikan-Kebaikan Kecil yang Begitu Berarti
**
Pemenang utama-3, hadiah Saldo Go-Pay sebesar Rp.1.000.000,-
Tulisan: Gusti Allah Iku Sugih, Sebuah Nasihat Kebajikan dari Ibuk
Penulis: Yuli Anita
Berawal dari kesulitan ekonomi yang Yuli alami semasa kecil, ia lalu berniat membantu keluarganya bekerja paruh waktu sebagai guru privat matematika bagi anak SD.
Sayangnya, harapan tidak selamanya menjadi kenyataan. Banyak di antara orang tua murid yang menitipkan anaknya, ternyata tidak membayar. Kesal, Yuli mendapatkan nasehat dari ibunya, "Gusti Allah iku sugih.. Pasti nanti diberi ganti yang lebih baik"
Menjalankan nasehat ibunya, Yuli baru menyadari bahwa karma baik akan berbuah pada waktunya. Ketika anaknya kuliah di Yogyakarta, adalah Rina, salah satu mantan anak didiknya yang membuka jalan baginya.
Yuli percaya, bahwa Allah akan selalu mengganti apa yang kita lakukan dengan sesuatu yang lebih baik. Oleh karena itu, Yuli menyarankan pembaca untuk selalu berbuat kebaikan, sekecil apapun itu.
Sila baca tautannya di sini: Gusti Allah Iku Sugih, Sebuah Nasihat Kebajikan dari Ibuk
**
Pemenang utama-2, hadiah Saldo Go-Pay sebesar Rp.1.500.000,-
Tulisan: Kebaikan dari Rasa Tulus dan Percaya
Penulis: Siska Artati
Sebuah kisah yang menggugah hati dari Kompasianer Siska Artati. Menurutnya, di zaman yang penuh perubahan, cara mendidik anak pun harus disesuaikan. Namun suatu yang tidak bisa tergantikan adalah berbuat kebajikan.
Kebajikan bisa dimulai secara spontan untuk hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Sayangnya cukup sering kita dengar bagaimana perubahan besar yang terjadi pada kaum muda. Tidak lagi peduli dan cenderung individualistis.
Tapi, kisah yang satu ini tidaklah demikian. Sebuah pengalaman yang dialami oleh Bulik, demikian panggilan Siska kepada ART-nya.
Sewaktu pulang sekolah menjemput anak gadis Siska, motor si Bulik mogok. Bertemu dengan beberapa siswa sekolah, ketulusan pun muncul seketika. Menolong seseorang yang tak dikenal tanpa pamrih.
Ternyata kebaikan anak-anak remaja itu terlihat oleh seorang guru. Pada saat yang sama Siska mengunggah kisah si bulik di Kompasiana, linknya pun menyebar lewat grup perpesanan sekolah.
Kepala Sekolah memberikan respons yang baik, dan pada kesempatan apel pagi, Kepala Sekolah sendiri membacakan artikel Siska di hadapan guru dan siswa. Kelima anak murid yang baik hati pun dihadiahkan sertifikat kebajikan atas aksinya menolong sesama.
Sila baca tautannya di sini: Kebaikan dari Rasa Tulus dan Percaya
**
Pemenang utama umum, hadiah saldo Go-Pay sebesar Rp.2.500.000,-
Tulisan: Kebaikan Tak Pernah Sia-sia
Penulis: Muthiah Alhasany
Sesungguhnya berbuat baik tidak mengenal ruang dan waktu, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kata pembuka ini tidak hanya sekadar jargon. Setidaknya ini yang diyakini dan dialami oleh Kompasianer Muthiah Alhasany.
Dalam perjalanan hidupnya, Muthiah telah mengalami pengalaman yang tidak sedikit. Menjadi pelatih karate hingga wartawan, semuanya dilakoni dengan setulus hati.
Lalu roda kehidupan berputar. Kehidupan yang dijalani tidaklah selalu mulus. Terkadang di atas, saat lain berada di bawah. Dalam keadaan yang sulit, Muthiah bertemu kembali dengan seorang anak mahasiswi yang pernah ia bina.
Semesta pun bekerja dengan caranya sendiri. Ia yang dulu pernah Muthiah bantu, kini justru membalas jasa dengan cara yang tak disangka-sangka. Dua insan bersatu dalam sebuah proses karma kehidupan.
Pengalaman itu begitu berharganya bagi Muthiah, yang membuat dirinya memiliki sebuah keyakinan. Bahwa berbuat kebajikan tidak memerlukan banyak pertimbangan. Lakukanlah kepada siapa saja, selama kita mampu.
Sila baca tautannya di sini:Â Kebaikan Tak Pernah Sia-sia
**
Nah, inilah 6 tulisan terbaik yang muncul sebagai pemenang dalam blog competition yang diselenggarakan oleh Mettasik bersama Maybank Finance. Selamat ya!
Dengan begitu, ke-6 tulisan ini pun akan disertakan dalam buku antalogi kedua Mettasik yang berjudul "Perubahan itu Pasti, Kebajikan Harga Mati". Bergabung bersama 35 tulisan dan 10 puisi dari para penulis Kompasianer Mettasik.
Meskipun demikian, pemenang sesungguhnya dalam kehidupan adalah kita semua. Tentunya dengan sebuah syarat utama, yakni selalu mengedepankan kebajikan dalam setiap langkah perubahan.
Akhir kata, kami dari Mettasik dan Maybank Finance mengucapkan terima kasih banyak kepada Kompasiana, Kompasianer, dan terkhusus 141 penulis yang telah mengikuti lomba kebajikan ini.
Sampai ketemu pada event-event selanjutnya
Semoga Seluruh Mahluk Berbahagia
24 Agustus 2022
Salam Metta
Min Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H