Akibat dari kemelekatan, muncullah Dukkha (menderita). Dukkha adalah ketika kita menolak / tidak menyenangi sesuatu, timbullah penderitaan.
Jalan utama berunsur Delapan merupakan ajaran utama agama Buddha yang menjelaskan "Jalan" menuju lenyapnya penderitaan (Dukkha) dan mencapai pencerahan.
Perasaan (Vedana) hanya dimiliki oleh manusia, Dukkha hanya bisa dialami oleh manusia dan hanya manusia yang mampu melenyapkan Dukkha dan mencapai pencerahan.
Bagaimana caranya?
Salah satu isi dari jalan utama berunsur delapan adalah Konsentrasi (Samadhi), yang saat ini lebih dikenal dengan nama Mindfulness.
Melakukan Mindfulness tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Dengan melakukan beberapa menit latihan sederhana, diyakini efektif dalam merawat dan meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi stress.
Ini adalah contoh yang sangat sederhana, yang bisa dilakukan oleh manusia, yang membuktikan bahwa manusia sanggup memperbaiki diri sendiri secara fisik dan mental, yang tidak bisa dilakukan oleh Robot, Hologram dan sejenisnya.
Bagaimana kita menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan ini? Tentunya kita harus belajar untuk beradaptasi, mengikuti perkembangan teknologi, berusaha memperbaiki kualitas hidup agar dapat bertahan dan bersaing.
Robot sanggup mengatasi masalah pekerjaan manusia sesuai dengan yang diprogramkan. Namun robot tidak mampu memberi sentuhan kasih sayang  kepada sesama. Robot tidak memiliki emosi dan cinta.
Kita boleh menyerahkan pekerjaan kepada robot, tetapi ada pekerjaan tertentu yang tidak bisa dilakukan oleh robot seperti yang dilakukan manusia, yaitu pekerjaan yang membutuhkan "HATI" dalam mengerjakannya.
Mana yang dibutuhkan oleh seorang anak, pengasuhan oleh ibunya atau robot?