Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maka Sadarilah, Larungi Perubahan dengan Kebajikan

20 Agustus 2022   19:31 Diperbarui: 20 Agustus 2022   19:49 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maka Sadarilah, Larungi Perubahan dengan Kebajikan (gambar: newventurewest.com, diolah pribadi)

Melarungi Kehidupan

Muncul, berlangsung, dan lenyap
Datang tanpa dinanti
Berada tanpa terasa
Pergi tanpa diminta

Umur bertambah, tapi usia jadi berkurang
Saat demi saat berjalan, berjalan, dan terus berjalan

Ketika batin belum mapan
dan roda kehidupan berputar entah sampai kapan

Yang tua belum tentu menikmati masa datang
Dan yang muda pun apakah bisa mencapai usia tua

Kehidupan yang tak menentu dan penuh dengan lika-liku
Teka-teki hingga menjadi misteri
Bagai gelap gulita yang perlu Pelita

Mereka yang datang:

Dari Gelap menuju Kegelapan
Dari Gelap menuju Terang
Dari Terang menuju Gelap
Dari Terang menuju Terang

Proses kehidupan: lahir, tua, sakit, dan mati
Tapi tak selalu hal yang menyakitkan

Karena silih berganti tiada pasti
Untung rugi dikenal maupun dicampakkan
Dipuji dan dicela, suka duka akan dialami

Perubahan itulah yang abadi dan terus berlangsung tanpa henti
Bila tanpa perubahan yang pasti dan tak pasti
bagaimanakah orang nanti berharap

Mengalami perubahan, tidak terus menerus menderita,
karena tidak seorang pun sanggup bila selamanya menderita.

Untunglah datang perubahan pada waktunya
Pada saatnya hal itu akan berakhir pula.

Tak selamanya sukacita, gembira terus berlangsung
Kesemuanya juga fana dan pada waktunya sirna.

Maka sadarilah, jangan terpana pada zona nyaman yang dirasa
Yang dapat membuat orang tak selamanya perkasa.

Raih, pegang teguh Pelita Dharma
Yang menerangi kalan setapak menuju bahagia

Guna menghapus duka lara, Lobha, Dosa, dan Moha
Hingga tercapainya Nibbana.

Sadhu ( STD )

**

Tangerang, 20 Agustus 2022
Penulis: Setia Darma, Kompasianer Mettasik

Dharmaduta | Penulis |Dosen | Trainer | Pensiunan ASN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun