Buddha mengajarkan bahwa kekayaan---yang didapatkan dengan cara yang benar dan usaha penuh semangat---yang dinikmati dan digunakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang membuahkan jasa kebajikan adalah kebahagiaan menikmati (nayasutta/AN 4.62) Jutawan yang arif sadar bahwa kekayaan adalah kekuatan untuk mengakumulasi daya kebajikan.
Hidupnya seimbang antara menikmati dan memberi. Kebajikannya semakin menumpuk, kebahagiaannya semakin berlimpah. Kelahiran baik yang dia telah dapatkan---sebagai manusia, bertemu Buddha Dharma, memiliki kekayaan yang cukup, dan lain sebagainya---mendukung setiap langkah di jalan spiritual. Ditambah tekad belajar dan berpraktik Dharma, dia sedikit demi sedikit mengumpulkan daya kearifan.
Berawal dari pembebasan dari kemiskinan, pembebasan sejati akan direalisasi.
**
Jakarta, 12 Agustus 2022
Penulis: Hendra Lim, Kompasianer Mettasik
Dosen | Trainer | Penyunting
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H