Setiap tanggal 1,8,15, dan 23 imlek, saya bertekad untuk melakukan atthasila. Selain untuk menjaga kemurnian batin, melakukan kebajikan bagi diri sendiri, juga agar tidak lupa untuk mengurus altar agar teman-teman tidak lupa akan hari sembahyang.
Sebenarnya kebiasaan mengurus altar sembahyang ini sudah mulai sebelum saya bekerja. Keluarga saya punya kebiasaan yang sama. Oleh sebab itu, saya selalu mengingat kapan hari sembahyang. Ibu dan keluarga saya tahu persis waktunya, dan mereka selalu mengingatkan satu sama lain.
Walau terkadang saya harus pulang telat karena menyiapkan keperluan sembahyang sampai malam, saya tetap bahagia melakukannya.
Karena sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain pasti merupakan hal yang baik dan benar. Menurut Dr. Ponijan Liaw (Komunikator No.1 Asia), untuk bisa menambah kebajikan, kita harus memiliki 4 tata. Yaitu, tata pikir, tata kata, tata ilmu, dan tata laku. Berpikir dan berucap dengan baik, menambah ilmu pengetahuan dan Dhamma, serta bertingkah laku yang baik.
Mari kita pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengisi kehidupan ini. Seperti yang terdapat Dhammapada syair 116 berikut,Â
"Bergegaslah berbuat kebajikan dan kendalikan pikiranmu dari kejahatan, barang siapa lamban berbuat bajik, maka pikirannya akan senang dalam kejahatan".
Karena kehidupan saat ini hanyalah tempat transit sementara, sebelum kita melanjutkan ke kehidupan berikutnya, berdasarkan amal kebajikan yang kita perbuat.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta, semoga semua makhluk hidup berbahagia
**
Tangerang 02 Agustus 2022
Penulis: Agus, Kompasianer Mettasik
Dharmaduta | Dosen | Aktivis