Chandra seorang manajer di sebuah perusahaan. Dia terkenal galak dan tak segan-segan memarahi stafnya yang bekerja tidak sesuai dengan kemauannya.
Chandra: "Budi, kenapa kerja kamu seperti ini? Tidak lihat, kalau angkanya tidak cocok? Kerja tidak becus."
Budi: "Maaf, Pak. Saya kemarin sangat sibuk, tidak sempat memeriksa lagi laporan yang dibuat staf saya. Ini saya buru-buru kasih Bapak karena sudah mepet waktu."
Chandra: "Kamu jadi supervisor tidak teliti. Seharusnya cek dulu pekerjaan staf, jangan asal kasih laporan. Kalau seperti ini lagi, kelak saya potong nilai kamu."
Budi kembali ke ruangannya, menjumpai stafnya dan marah-marah kepada stafnya yang salah membuat laporan. Ia pun melampiaskan emosinya kepada stafnya itu.
Tak lama kemudian, Caroline, teman kerja Budi, datang ke ruangan Budi. Melihat Budi sedang ruwet wajahnya, diapun bertanya, ada masalah apa?
Budi: "Saya kesal banget. Pak Chandra tahunya marah-marah saja. Malah mengancam nilai saya akan dipotong." Lalu Budi menceritakan kisahnya dari awal.
Caroline: "Pak Chandra memang begitu. Orangnya kalau bekerja, serius. Harus sempurna. Kita jangan membuat kesalahan."
Budi: "Tapi itu kan dimintanya buru-buru. Wajar kalu ada salah. Salah sedikit saja, marahnya luar biasa, pakai ancaman pula."
Caroline: "Lhaaa, kamu bilang pak Chandra marah-marah, apakah kamu tadi tidak marah kepada staf kamu yang berbuat salah itu?"