Kala itu kita hidup di suatu desa di Negara China
Rambutmu panjang terikat
Baju yang kamu pakai pada jaman itu seperti kain panjang yang menutup badan
Ada tali yang mengikat bajumu dibagian pinggang
Kita berdua sangat bahagia dan saling menyayangi
Kita berjanji akan bertemu kembali sebagai pasangan di kehidupan berikut
Kali ini kita memang bertemu kembali seperti janji kita di kehidupan lalu
Kali ini kita sama-sama terlahir di negara yang modern
Aku melihat banyak gedung tinggi yang menjulang
Aku masih mengingat janji kita untuk bertemu lagi sebagai pasangan
Tapi kamu? Kamu seakan lupa akan janji kita
Aku mengejarmu tapi kamu menjauh
Semakin aku kejar, semakin kamu menjauh
Kamu malah berpasangan dengan orang lain
Kecewa?
ya.. aku sangat menderita dan pedih ketika melihatmu bersamanya
Waktu bergulir...
Kelahiran kembali kali ini, kita kembali bertemu
Tapi kita bukan sebagai pasangan
Kamu terlahir sebagai anakku
Mungkin karena aku selalu merindukanmu, hingga kita kembali bertemu
Kali ini aku telah mengenal Dhamma
Aku mengerti Hidup itu selalu berubah
Aku sadar sebaiknya tidaklah beriklar janji untuk bertemu dalam kehidupan mendatang
Akan menjadi luka jika hal itu tidak menjadi kenyataan
Biarlah karma yang bekerja
**
Jakarta, 5 Juli 2022
Penulis: Mustika T, Kompasianer Mettasik
Perajut Hari-Hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H