Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Konsep "Cuti Citta" dalam Film Seri "Sweet Home"

5 Juli 2022   05:18 Diperbarui: 5 Juli 2022   05:25 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep after life yang jamak dikenal adalah surga dan neraka. Tapi, dalam konsep Buddhisme sedikit berbeda. Ada unsur reinkarnasi atau tumimbal lahir. Itupun belum tentu jadi manusia. Ada 31 alam yang bisa menjadi pilihan karma.

Untuk lebih jelasnya sila klik artikel ini,

Pilihan tersebut ditentukan oleh kekuatan batin itu sendiri. Manusia yang sudah terbiasa mencuri, membunuh, menipu, akan membawa kebiasaannya ke alam berikutnya. Ia akan terkondisikan ke alam yang mendukung. Kemungkinannya adalah neraka yang menyiksa, atau alam binatang.

Sebaliknya, mereka yang telah terbiasa melakukan perbuatan baik, akan lebih mungkin dilahirkan di alam yang baik pula. Tidaklah heran jika setiap agama selalu menganjurkan umatnya untuk berbuat baik. Itu adalah pengalaman batin terbaik untuk menghadapi last conscious.

Tapi, sebelum melanjutkan lagi, saya ingin menyatakan disklaimer dulu. After life atau Tumimbal Lahir dalam konsep Buddhisme tidak benar-benar mewakili tulisan ini. Kenyataannya jauh lebih kompleks dari itu.  

Baca juga: Perbedaan Reinkarnasi dan Tumimbal Lahir Menurut Agama Buddha

Lalu apa yang bisa dilakukan?

Dalam ajaran buddhisme banyak yang bisa dilakukan. Yang pertama tentunya menjaga lima sila utama (Pancasila Buddhis). Singkatnya adalah; Tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbohong, tidak berbuat asusila, dan tidak mengkonsumsi substansi yang memabukkan.

Dengan menjaga lima sila utama ini, manusia diajarkan untuk terbiasa melakukan perbuatan baik yang paling dasar. Hal ini berlaku secara universal, tidak bagi hanya umat buddhis saja.

Yang kedua adalah menyiapkan batin bahwa ajal adalah hal yang pasti. Setiap saat bisa datang menghampiri. Dengan menghadapi kenyataan bahwa perubahan itu pasti, maka diri ini tidak akan melekat pada kehidupan abadi.

Yang ketiga, selalu sadar setiap saat. Menjaga pikiran yang positif dan baik, yakni melihat kebenaran sebagai kebenaran. Cara ini bisa dilakukan melalui pelatihan meditasi secara rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun