Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Nyata Kebajikan kepada "No Name"

4 Juli 2022   05:00 Diperbarui: 4 Juli 2022   06:35 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Nyata Kebajikan Kepada "No Name" (gambar:mongabay.com, diolah pribadi)

Tanpa berucap pun pemancing tersebut menyesali perbuatannya. Ia masih ngotot mencabut kail yang digunakan untuk memancing ikan itu. Semakin dicoba semakin kesakitan kura-kura meronta. Miris.

Sesaat semua orang terpaku. Hening. Mereka dapat merasakan penderitaan yang dialami oleh sang kura-kura. Namun tak berdaya menyelamatkannya.

Annie tidak tega melihatnya. Takada ide apa yang harus diperbuat, hanya satu "Kura-kura harus diselamatkan" ia bergumam.

"Mbak, boleh minta plastik kresek untuk membawa kura-kura ini?" spontan itu yang terucap.

Laki-laki pemancing pasrah meletakkan kura-kura dalam balutan plastik yang diberikan kepadanya. Menyerahkan kepada Annie dan El untuk dibawa.

El, putra bungsu yang menemani sang ibu menerima kura-kura dengan sangat hati-hati. Tidak ingin menambah derita si kura-kura.

Dalam perjalanan pulang ke rumah; Kura-kura mengerang kesakitan, ditandai dengan banyaknya kotoran di dalam plastik tempat ia bernaung. Ia terberak-berak.

***

Di rumah El, kura-kura (sebut saja no name) dibebaskan dan dipertemukan dengan sesamanya. El mempunyai satu ekor kura-kura yang sudah menjadi hewan piaraan kesayangannya. Berukuran hampir sama dengan No Name. No Name terlihat menggulingkan tempurungnya kiri dan kanan. Entah, pertanda bahagia atau sedih. Eeeh. Belum paham bahasa hewan.

Pasti mereka bercerita dan saling memberikan dukungan dan penguatan.  Mungkin.

Syahdan, Annie dan El bertanggung jawab atas hidup dan matinya No Name.  Dengan ragam upaya dicoba untuk mengeluarkan kail. Tidak berhasil. Waktu terus berlaju. Malam pun tiba, belum memperoleh pencerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun