Halo, para pembaca yang setia. Senang sekali bisa bertemu kembali lewat tulisan ke-4 ku di Mettasik. Semoga semuanya selalu sehat dan bahagia. Kali ini kucoba berpuisi, he he he ...
Nah, sudah tertebak kan?
BAB di sini sama seperti yang Anda bayangkan
Yang dinanti-nantikan setiap harinya
Tiada yang bisa menandingi aromanya yang tak tertahankan
Apakah BAB/ Buang Air Besar itu?
Yakni mengeluarkan kotoran dari tubuh.
Bagaikan mendapat durian runtuh
Jika kotoran itu keluar dengan mulus
Alangkah senangnya jika kotoran itu keluar
Lega terasa bagai terangkatnya sebuah beban
Demikian juga dengan kotoran dalam batin kita
Terus kikis kotoran batin/ kilesa hingga berakhirnya kelahiran
Tiga dedengkot kilesa yaitu dosa, lobha, dan moha
Terus menghantui pikiran kita setiap saat
Bagaikan bayangan yang mengikuti kita
Kemanapun kita melangkah
Bagaimana perasaan Anda
ketika kotoran itu sangkut di tengah jalan?
Akan mendatangkan bencana yang tidak Anda impikan kan?
Bukankah demikian adanya?
Bagi yang sudah pernah merasakannya
Butuh tenaga ekstra untuk mengeluarkannya
Demikian juga dengan kekotoran batin kita
Perlu perjuangan keras untuk mengikisnya
Janganlah kita menyerah sebelum berperang
Maju terus pantang mundur
Mari terus berjuang
Kalahkan ketiga dedengkot tersebut
Beribu maaf daku haturkan
Jika Anda sedang makan ketika membacanya
Tiada maksud buruk tersimpan
Hanya mengingatkan kita akan dhamma
Yang indah pada awalnya, tengahnya, dan pada akhirnya
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
**
Medan, 28 Juni 2022
Penulis: Tania Salim, Kompasianer Mettasik
     Â
    Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI