Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sedang Apa, Sedang Apa, Sedang Apaaa Sekaranggg

28 Juni 2022   03:45 Diperbarui: 11 Agustus 2022   12:03 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedang Apa, Sedang Apa Sekaranggg (gambar: freepik.com, diolah pribadi)

Itu karena dengan sati yang terampil kita bisa mencegah munculnya dan mengikis kilesa atau kotoran batin sedikit demi sedikit yang pada akhirnya, melalui penembusan pamungkas, benar-henar memotong tuntas semua belenggu yang membelit kita ke roda Samsara (siklus lahir-mati yang bisa saja tanpa akhir). Sati adalah “alat” yang kita pakai saat melakukan pengupayaan benar, yang rumusnya sebagai berikut:

  1. Menghentikan kemunculan kondisi batin tidak baik yang telah muncul
  2. Mencegah kemunculan kondisi batin tidak baik yang belum muncul
  3. Mengembangkan kemunculan kondisi batin baik yang telah muncul
  4. Memunculkan kondisi batin baik yang belum muncul

Seperti lagu yang dinyanyikan Si Unyil dan kawan-kawan itu, mengembangkan sati sebenarnya tidak memerlukan instruksi yang rumit. Cukup selalu ingat untuk menyadari apa yang pada momen kini sedang kita lakukan:

Tanya sendiri: Sedang apaaaa.....sedang apaaaa.... sedang apaaaa sekaraaaaang...?

Jawab sendiri: Sedang bacaaa.... sedang bacaaa....sedang bacaa...sekaraangg....

Tanya sendiri: Bacaaa apaaa....bacaaa apaaa.....bacaaa apaaaa...sekaraangg....

Jawab sendiri: Bacaaa artikelnya Chuaaang....bacaa artikelnya Chuaangg...di Kompasianaa sekaraaaang....

Tanya sendiri: Kompasianaaa....kompasianaa...kompasianaa....apaaa....sekaranggg...

Jawab sendiri: Kompasianeeerr....Kompasianeerr Mettasikkkk....sekaraaaangg....

Ketika sati hadir sebagai faktor mental sobhana (indah) , maka pada momen batin saat itu tidak mungkin muncul kotoran batin seperti lobha dan kawan-kawannya yang secara global kita bisa sebut ringkas sebagai kilesa

Itu karena batin ibaratnya ruang kosong yang di tengah-tenagahnya ada sebuah bangku, yang pada setiap momen hanya ada satu jenis pikiran atau kondisi mental yang bisa “duduk” di bangku tersebut. Bila sati sudah “duduk” di sana, maka lobha atau dosa yang belum muncul tidak bisa duduk, dan yang sudah muncul cepat-cepat minggat. 

Kuncinya ada pada kecepatan kita mengetahui dan menyadari kita sedang apa sekarang, dan hal ini memerlukan pembiasaan melalui latihan yang didasari tekad kuat serta konsistensi ketabahan untuk tidak tergoda atau goyah oleh godaan jalan sesat papanca, yakni jalan sesat membiarkan batin meliar dan merentet jauh dari satu hal ke hal berikutnya hingga kita jadi overthinking dan bingung-bingung sendiri, gila-gila sendiri, cemas-cemas sendiri....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun