Tidak sampai di sana saja, tulisan-tulisan yang sudah terkumpul banyak, sayang jika tidak dibukukan. Oleh karenanya, saat ini kami sedang dalam tahap akhir penyelesaian buku perdana Mettasik. Judulnya adalah "Dari Nol Menuju Bahagia".
Isi buku perdana Mettasik ini terdiri dari 30 tulisan terpilih dari 30 penulis berbeda. Semuanya berasal dari artikel yang sudah pernah terbit di Kompasiana.
Tapi ngomong-ngomong, siapa saja sih sebenarnya yang ada di dalam Mettasik? Â Sekelompok penulis dengan latar belakang demografis dan geografis yang berbeda-beda. Tapi memiliki keyakinan yang sama, yaitu ajaran Buddha. Ya, kami adalah penulis buddhis yang dipersatukan oleh karma kolektif.
Tujuan awal dari grup penulis ini memang untuk memperkenalkan ajaran Buddha (Dhamma). Kata sebagian orang, tulisan kami buddhistis banget. Namun itu bukan berarti kami eksklusif.
Tulisan kami tiada bedanya dengan tulisan lain di Kompasiana. Berisikan ajakan untuk berbuat kebaikan dan berbagi hal-hal bermanfaat lainnya. Sifatnya universal, meskipun ada satu dua istilah Sansekerta, Pali, atau kutipan sutta, mohon tidak perlu terlalu diseriusi, bahkan boleh diabaikan.
Kami juga sama sekali tidak berpikir bahwa keyakinan kamilah yang terbaik. Tidak demikian, Sobat. Moderasi dimulai dari mencintai ajaran agama orang lain, bukan mengagulkan ajaran agama sendiri. Ini tertera dalam prasasti Asoka dari zaman sang Buddha. Dan kami sangat meyakininya.
Oleh sebab itu, tulisan ringan akan lebih banyak ditemukan di dalam akun Mettasik. Para narasumber akan banyak menuliskan tentang pengalaman hidup sehari-hari. Yang terkait dengan apa yang disebut sebagai Kebaikan Universal.
Ingin bergabung bersama kami? Tidak perlu repot-repot mendaftar, atau bergabung dalam grup perpesanan yang isinya membahas Dhamma melulu.
Cukup menghubungi akun Mettasik. Sepanjang kontennya seputaran kebaikan universal, tulisan Anda akan kami muat. Beberapa Kompasianer telah menjadi kontributor lho. Antara lain adalah Ruang Berbagi, Mbah Ukik, Om Katedrarajawen, Mba Ari Budiyanti, dan Mba Muthiah Alhasany.