Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Penderita Kanker Nasofaring Menjadi Penakluk Sejati

8 Juni 2022   05:08 Diperbarui: 8 Juni 2022   05:24 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu-satunya cara yang bisa kulakukan adalah menjaga pikiranku untuk selalu berbuat kebajikan kapanpun, dimana pun, dan kepada siapa pun sehingga menjadi semacam kebiasaan yang kalau tidak kulakukan sepertinya kurang 'sreg'.

Tujuannya untuk melepaskan kemelekatan kepada apapun, membebaskan diri dari kekotoran batin, serta menerima kenyataan bahwa apapun yang dilahirkan, cepat atau lambat, pasti akan mengalami kematian.

Pikiran kita ini bagaikan monyet yang tidak bisa berdiam diri, selalu bergerak ke sana kemari. Bagaimana cara kita menaklukkannya? Apakah para pembaca yang setia punya saran?

Pagi hari merupakan awal yang baik jika kita membekali diri kita dengan membaca paritta untuk belajar 'dhamma', mempraktikkan 'dhamma' sehingga bisa menambah kebijaksanaan kita dalam mempersiapkan diri kita menghadapi kematian.

Karena kematian bisa terjadi setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Jadi persiapkan diri kita untuk berbuat kebajikan dengan berdana, menjalankan sila, dan melakukan meditasi.

Akan tetapi tentu saja ini bukan hal yang gampang untuk dilakukan dan semuanya tergantung kepada diri kita sendiri. Apakah Anda ingin bahagia atau menderita? Bahagia atau menderitanya kita ditentukan oleh diri kita sendiri. Silahkan memilih.

Tentu saja semua memilih ingin hidup bahagia, ya kan? Nah, di sinilah Anda bisa membuktikan kepada diri sendiri dan kepada dunia apakah Anda seorang penakluk sejati atau bukan.

Sanggupkah kita menjadi seorang penakluk sejati?

Semuanya tergantung kepada diri kita sendiri. Sejujurnya kuakui bahwa daku belum menjadi seorang penakluk sejati, namun dengan tekad bulat dan usaha yang keras, daku berharap suatu hari nanti diriku bisa berkata dengan lantang, "Hore! Akhirnya aku berhasil menjadi sang penakluk sejati!"

Oleh karena itu, mari kita terus berbuat kebajikan. Jadikan kebajikan sebagai nafas kehidupan sehingga kita bisa hidup bahagia di kehidupan ini dan di kehidupan yang akan datang nanti. Sadhu, sadhu, sadhu.

Jangan kita kalah sebelum berperang ya, para pembaca yang setia. Ayo bersama-sama kita menjadi Sang Penakluk Sejati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun