Ada pepatah dari kampung saya, "Lang pi lang, ki si lang." Artinya membandingkan orang dengan orang akan membuat diri kita tersiksa dan menderita.
Belajarlah bersyukur untuk semua yang kita miliki saat ini. Jangan suka membandingkan sampul. Daripada membandingkan, lebih baik kita jadikan motivasi.
Melihat ke atas untuk memotivasi diri sendiri. Melihat ke bawah untuk mensyukuri apa yang kita miliki saat ini. Melihat ke samping untuk meihat siapa yg masih setia menemani perjalanan ini.
Saya lalu mengingat kutipan buku yang berjudul "tidak ada". Penulisnya adalah almarhum Ajahn Chah, seorang Bhikhu Thailand yang cukup berpengaruh.
Apakah don't judge a book by it's cover dalam Dhamma artinya seperti inikah?
Jika Anda berkata, mencintai kekasih Anda seratus persen, maka sadarilah berapa persen yang sebenarnya Anda cintai. Cobalah memintanya mengirimkan sebotol kecil kotorannya, jika Anda benar-benar meridukannya.
Dan ketika Anda membuka botol kecil itu dan menghirupnya, apakah yang Anda rasakan? Menjijikkan?
Lalu apakah itu yang benar-benar cinta? Atau apakah hati Anda akan tertumbuk seketika? Apakah Anda benar-benar mencintai seseorang dari parfumnya, atau segala sesuatu yang bau dari dalam dirinya?
Jadi, sadarilah dalam setiap situasi pasti akan ada harga yang harus dibayari.
Kenalilah itu!
**