Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Waisak: Warna Biru Cahaya Tubuh Guru Agung Buddha

14 Mei 2022   05:39 Diperbarui: 15 Mei 2022   19:58 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waisak, Warna Biru Cahaya Tubuh Guru Agung Buddha (gambar: pinterest.com, diolah pribadi)

Biru yang artinya bakti adalah warna pertama yang terpancar dari tubuh Buddha. Bukti mengapa seorang buddhis, kewajiban pertamanya adalah berbakti.

Berbakti kepada Buddha diwujudkan dengan hadir di vihara ataupun berdoa di depan altar di rumah.  Mempersembahkan bunga wangi, melantunkan paritta dan menancapkan dupa harum.

Namun ada pesan urgen dari YM Bhante Uttamo Mahathera berkenaan kata "Bakti"

Berbakti dengan imbuhan "ber" menurut KBBI, Kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti berdedikasi. Sehingga tugas setiap anak, individu, warga, komunitas dan masyarakat adalah berdedikasi untuk lingkungannya.

Apakah saya, kamu, kamu dan kita sudah menunjukkan bakti kepada orang tua di rumah masing-masing? Menghormat dan menyokong orang tua seperti yang diharapkan. Membahagiakan mereka selagi kesempatan ada di hadapan kita.

Apakah anda, anda sudah mengabdi kepada komunitas, masyarakat di tempat anda tinggal? Di tempat kerja? Memberikan yang terbaik. Tidak hanya seperlunya. Asal ada. Aduh, repot deh.

Apakah anda sebagai pasangan bagi suami atau istri sudah memberikan dukungan maksimal? Tanpa paksaan. Coba ingat-ingat!

Apakah kita semua menuaikan kewajiban sebagai warga negara yang baik?

Ternyata kata berbakti mengandung makna mendalam.  Dengan bakti, kebahagiaan menjadi buah yang dihasilkan dan dipetik oleh kita dan orang di sekitarnya.

Guru Agung Buddha bertekad mengajarkan Dhamma karena bakti, agar semua makhluk memperoleh kebahagiaan, dan terbebas dari penderitaan. Cinta kasih dalam bentuk karuna yang aktif.

Semoga semua makhluk berbahagia. Semoga kalimat ini menjadi pembiasaan perilaku hidup sehari-hari secara konkret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun