Tidak jauh dari persimpangan jalan, berdiri sebuah gedung hijau yang besar lengkap dengan berbagai lapangan.
Gedung hijau itu adalah sekolah dasar untuk murid SD. Seperti biasanya pada jam 1 siang, murid SD akan bubar dan keluar dari gerbang sekolah dengan girang.
Hari itu adalah Rabu siang dan murid SD sudah merapikan buku dan memasukkannya ke ransel mereka.
Mereka sudah tidak sabar menunggu lonceng berbunyi agar mereka bisa pulang.
Dan apa yang ditunggu-tunggu tidak lama berbunyi dan segera mereka berpamitan dengan guru mereka. Tidak lupa juga agar dengan tertib keluar ke gerbang sekolah.
Beberapa diantara mereka menunggu jemputan, ada juga yang segera membeli jajanan kesukaan yang sudah menunggu di luar gerbang.
Ada yang langsung pulang dan ada juga yang masih bermain diluaran sekolah.
Saat itu ada beberapa anak melihat seekor anjing jalanan.
Timbul rasa iseng dan ingin merudung anjing itu. Mereka berkata dengan satu sama lainnya dengan berbagai ide yang muncul di benak mereka.
"Mari kita kejar anjing itu".
"Lebih baik kita takut-takuti anjing itu".
"Bagaimana jika kita lempari batu".
"Yuk, kita ramai-ramai tendang anjing itu".
Tetapi sangat mengejutkan diantara mereka ada yang merasa iba.
"Kasihan anjing itu, lebih baik kita hiraukan saja, jangan kita sakiti".
Langsung saja mereka yang jail berkata..
"Ah kamu, kamu lebih baik pulang saja, jangan ikut campur".
Merasa nasehat dia tidak digubris, anak baik itu hanya bisa diam dan mengamati teman-temannya.
Dan saat itulah teman-temannya mulai menyerang anjing yang tidak bersalah tersebut. Ada yang memukuli, menendang dan melempar batu. Lalu mereka juga mengejar anjing tersebut.
Karena dikejar anak-anak, anjing itu segera lari meloloskan diri. Dia lari dibalik tembok dan tergopoh-gopoh menuju suatu pojok yang agak sepi.
Semua anak- anak mencari dan mengikuti bayangan anjing tersebut. Lalu akhirnya mereka menemukan anjing tersebut setelah mencari di berbagai sudut.
Tetapi apa yang mereka lihat ternyata menjadi sesuatu pelajaran yang menohok, anjing yang cidera tersebut adalah seekor induk anjing.
Anjing itu sedang menyusui anak-anaknya meskipun sedang mengalami cidera dan ketakutan karena dianiya secara brutal.
Moral cerita...
Cintailah makhluk hidup meskipun mereka adalah hewan.
Mereka juga ingin berbahagia sama seperti diri kita sendiri.
Mereka juga memiliki kehidupan yang hampir persis sama dengan kita. Harus mencari makan, mencari tempat berteduh bahkan memiliki anak-anak yang harus dirawat dan dijaga dengan kasih sayang sampai cukup dewasa.
Karena diri sendiri tidak ingin disakiti dan menderita, maka jangan melakukan perbuatan jahat terhadap siapapun juga.
**
Los Angeles, 03 Mei 2022
Penulis: Willi Andy untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H