Pernikahan tidak hanya mengikat dua sejoli. Tetapi juga menyatukan kedua keluarga yang tidak saling mengenal di awal pernikahan.
Papaku hobi ngomong tanpa titik selama 60 menit. Terkadang, cape dengarnya. Sedangkan mama mertua takada bosannya bertanya kapan punya momongan. Andaikan direkam. Mungkin setiap percakapan mengkonsumsi kapasitas 1 megabit. Panjaaaang.
Bila setiap koki punya resep rahasia yang menjadi andalan. Demikian halnya kami sebagai pasutri. Â Berikut bahan dasar yang diperlukan:
- Saling menghargai sesuai porsi pasutri.
- Saling menghormati dengan kadar pasutri.
- Saling melengkapi sebagai bumbu pelengkap.
Racikan diatas diolah menjadi menu utama hidangan setiap hari, sejak pertama kami berikrar sebagai pasutri:
- Kepercayaan berlogika.
- Pengertian tanpa posesif.
- Keterbukaan berempati.
Asupan kesepadanan keyakinan, perilaku, kerelaan, dan pengertian (kebijaksanaan) membuat kami saling mendukung dan menghargai keunikan masing-masing.
Tiga menu utama spesial mengingatkan kami sebuah ikatan perkawinan adalah tugas pasutri untuk merawatnya.
Semoga jalinan jodoh karma kami terpupuk subur.
Sadhu sadhu sadhu
**
Jakarta, 20 April 2022
Penulis: Iing Felicia untuk Grup Penulis Mettasik