Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini 3+3 Menu Racikan Andalan Pasutri

20 April 2022   06:25 Diperbarui: 20 April 2022   06:36 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suamiku punya hobi seperti macgyver. Segala sesuatu bisa dibongkar pasang, dimodifikasi dan kreasi daur ulang akan tercipta setelah itu. Inovatif.

Selain berkutat dengan elektronik. Ia seorang handyman. Plumber, montir mobil, tukang, sampai ahli reparasi AC dan HP.

Semua itu yang membuat aku kepincut. Lumayan hemat biaya service. Papaku suka butuh advis di rumah. Tidak ada kata "tidak bisa" bila bersinggungan dengan musik dan elektonik.

Suatu ketika, aku diajak ke studio di Bandung. Membantu adik angkat yang mempunyai masalah dengan dapur rekamannya.

Dari jam 08.00 hingga 24.00 kecuali jam makan. Mereka asyik membedah masalah yang ada. Termasuk membahas musik dan olah vokal. Sedangkan aku, betenya memuncak. Sendirian di ruangan. Main gim sampai baterai habis. Mal jauh. Takut nyasar. Gaptek pakai google map.

Kalau tidak ingat ada di Bandung. Bakalan sudah pulang sendiri.

Hobi itu menguasai suamiku sepenuhnya. Waktu 24 jam terasa kurang. Pengertian dan kesabaranku diuji saat itu.

Kalau sudah berdiskusi dengan teman di balai pertemuan apartemen, ia tidak ingat kalau istri ditinggal sendiri. Bukan pulang malam tapi pagi dini hari. Menghela napas!

Perkenalanku dengan suamiku ketika ikut tour yang diselenggarakan oleh vihara tempatku melatih diri dan memupuk kebajikan.

Ia seorang yang supel dan gaul. Pelatih grup vokal. Good looking, namun mempunyai berpostur tubuh dibawah 170 cm. Body shaming... Di zamannya, hampir semua komunitas vihara dan buddhis, dari remaja hingga lansia kenalnya.

Singkat cerita, karma kolektif mempersatukan kami menuju pelaminan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun