Sambil berjalan menuju toko yang menjadi target kami, saya sempat menceritakan pertemuan dengan bapak baik hati dan kebagian roti goreng tadi.
"Kamu lagi beruntung, memang tadi malam kamu mimpi apa?" tanya Yesi.
"Ehm..mimpi sih tidak, cuma tadi pagi telapak tanganku gatal, kata Ibu mungkin mau dapat rejeki" kataku.
**
"Loh... itu kok sepi ya.. benar tidak ya ada diskonan?" Yesi menjadi ragu begitu kami sampai di toko roti yang sepi. Tak membuang waktu, saya langsung menuju kasir untuk bertanya.
"Iya diskon beli 10 hanya lima puluh ribu, boleh campur" jawab Mbak kasir tersenyum menjelaskan.
"10 atau 8?" Yesi memastikan
"10, yang 8 itu kue potong" kata mbak kasir memantapkan.
Kami langsung mengambil baki dan memilih setelah mengucapkan terima kasih untuk penjelasannya. Begitu berdiri di depan kasir hendak membayar dengan baki penuh roti, dibelakangku mulai muncul beberapa orang untuk keperluan serupa pula.
"Yeah kita tidak perlu mengantri lama" kata saya senang setelah kami meninggalkan toko itu.
"Berkat tangan gatalmu itu" kata Yesi tertawa.