Pernahkah kamu mengalami titik terendah dalam kehidupanmu? Saat kita butuh pertolongan malah dijauhi. Orang-orang yang dulunya pernah kita tolong, sekarang justru tak lagi peduli.
Pada saat dunia serasa tidak adil, semua sahabat justru tidak punya andil. Semuanya pergi begitu saja saat kita membutuhkannya.
Apa yang kamu rasakan? Kecewa? Kesal? Marah? Benci? Atau ada rasa penyesalah mendalam, mengapa dulu kita harus menolong mereka?
Pasti kekecewaan itu ada. Tetapi, janganlah kamu kesal, marah, apalagi sampai timbul perasaan benci. Karena itu semua malah membuat diri ini semakin menderita.
Kita telah berbuat baik kepadanya, mungkin karena kita harus membayar hutang karma kepadanya. Mungkin saja dia sudah pernah menolong kita di kehidupan sebelumnya dan sekarang saatnya kita membayarnya.
Iya, kita tidak pernah tahu.
Tapi, andaikan kita tidak memiliki hutang karma, menolong seseorang sama seperti memupuk karma baik baru.
Jadi, apapun alasannya, berbuat baik seharusnya dilakukan tanpa mengharapkan balasan atau imbalan. Berbuat baiklah dengan tulus iklas.
Berbuat baik adalah tabungan kebajikan. Ia merupakan bekal bagi kita di kehidupan ini maupun kehidupan selanjutnya.
Menyimpan kebencian, ketidaksukaan, ibarat berjalan dengan kaki terikat. Begitu berat untuk melangkah. Sungguh melelahkan.
Tetapi jika kita tidak menyimpan kebencian, maka langkah kita menjadi ringan.
Pilih yang mana?
Yuk...kita nabung karma baik sebanyak-banyaknya.
**
Jakarta, 03 April 2022
Penulis: Mustika untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H