Apa yang muncul dalam pikiran kita sewaktu dihadapkan dengan kata "MEMBACA"? Kemungkinan akan timbul rasa segan atau malas, apalagi jika bacaannya cukup panjang.
Terlebih jika disertai kata "harus dibaca" karena isinya bagus, namun sayangnya kurang menarik bagi kita. Berbeda seandainya yang harus dibaca itu menarik atau memang "ingin dibaca".
Lalu apa yang terpikirkan sewaktu kita dihadapkan dengan kata "MENULIS"? Secara umum, kebanyakan orang lebih suka membaca dibandingkan dengan menulis. Jangankan untuk menulis, untuk membaca pun banyak orang yang enggan.
Padahal sejak kecil, kita sudah diajari dan mempraktikkan calistung. Ini merupakan kegiatan belajar berkaitan dengan membaca, menulis, dan berhitung.
Calistung adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai anak yang telah menginjak tingkat sekolah dasar (SD). Seiring berjalannya waktu, aktivitas membaca apalagi menulis semakin menjauh dan meredup dari diri kita.
Sewaktu "membaca", kita sebenarnya bertindak sebagai "penikmat gagasan". Adapun, di kala "menulis", kita sesungguhnya berlaku sebagai "pencipta gagasan".
Tidak ada salahnya menjadi penikmat gagasan orang lain. Apalagi jika gagasan orang lain yang dibaca itu bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita.
Namun, akan jauh lebih bernilai seandainya kita bisa menciptakan gagasan bagus yang disajikan dalam bentuk tulisan, yang bermanfaat bagi orang-orang lain.
Ada orang-orang yang terampil, tidak hanya berbicara secara lisan di muka umum (public speaking), tetapi juga melalui tulisan yang dipublikasikan (public writing).
Akan tetapi, ada orang-orang yang hanya terampil di salah satunya saja. Kita seharusnya menggunakan saluran atau sarana yang kita kuasai supaya bisa memberi manfaat bagi orang-orang lain.