Disediakan juga kotak dana untuk warga yang akan mengambil sembako ini. Dana ini tidak ditentukan besarnya, seikhlasnya. Dengan tujuan agar warga juga belajar memberi/melepas.
Proses pembagian sembako berjalan dengan lancar. Tim donatur dan pengurus vihara, yang masing-masing berjumlah 15 orang bekerjasama untuk menyiapkan barang-barang sembako yang akan dibagikan.
Relawan yang betugas di setiap meja, memasukkan sembako ke dalam tas khusus yang dibawa oleh warga. Para relawan merasa bahagia saat memasukkan sembako ke dalam tas warga.
Sambil megatur susunannya, agar tas muat diisi semua barang yang akan dibagikan. Jika ada warga yang sudah lanjut usia, maka relawan akan membantu membawakan barang-barang sembako ini.
Di akhir baksos ini, para Ketua RT dan Pak RW mendapat bantuan sembako juga. Relawan dari pengurus vihara yang tidak mampu juga mendapatkan bantuan sembako ini.
Tetapi relawan dari pengurus vihara yang sudah tergolong mampu, tidak mendapatkan bantuan sembako, sehingga benar-benar tulus membantu kegiatan baksos ini. Â
Pada acara baksos ini, tim donatur juga berdana untuk pemugaran vihara yang sedang berlangsung. Dana yang terkumpul dari warga di kotak dana, oleh donatur diberikan juga untuk membantu renovasi vihara.
Baksos ini benar-benar dilakukan dengan penuh makna. Bukan saja memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu, tapi makna berhemat juga dilakukan bersama.
Sebagai contoh, pada saat makan siang, ketua tim donatur juga berpesan agar nasi dimakan sampai habis, jika tidak habis maka bisa berbagi kepada teman. Hal ini dikarenakan sebutir nasi berasal dari sejuta keringat.