Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Bunga di Hati, Tiada Kekal Abadi

26 Maret 2022   19:30 Diperbarui: 26 Maret 2022   19:43 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daku menikmati indahnya senja hari
Ketika aku menghampiri semerbak taman melati
Sinar mentari terasa hangat
Hangat di hati tanpa menggigit

Tak hanya bunga melati, ada juga berbagai macam bunga
Sebagian berwarna merah dan nila
Sebagian berwarna jingga dan kuning
Indahnya semua kupandang

Terlintas untuk memetik
Ingin rasanya kubawa ke rumah
Agar dapat kunikmati setiap saat setiap detik
Ketika hatiku merasa gundah

Oh bunga-bunga, indahnya kalian
Memiliki berbagai wewangian
Dari kuncup hingga bermekaran
Lalu kalian menjadi layu bersamaan

Haruskah kusadari semuanya
Bahwa kalian tidak kekal selamanya
Apapun yang bermunculan berkondisi
Selalu ada perubahan yang pasti

Bangun dan sadarilah walaupun sesaat
Terhadap semua fenomena yang tersirat
Berjuanglah dengan penuh semangat
Dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat

Semoga semua makhluk berbahagia

**

Los Angeles, 26 Maret 2022
Penulis: Willi Andy untuk Grup Penulis Mettasik

dokpri, mettasik, willi andy
dokpri, mettasik, willi andy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun