Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beauty and The Beast, Kenali Beauty Premium dan Upadhi Sampatti

10 Maret 2022   05:25 Diperbarui: 10 Maret 2022   06:06 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi, hoey beng, mettasik

Film Beauty and the beast menjadi film favorit anak-anak dan dewasa sepanjang masa. Karakter ikonik seperti Belle dan The Beast selalu diingat penggemar Disney sampai sekarang.

Pertama kali film ini dibuat dalam versi animasi, setelah 25 tahun kemudian dibuat ulang dengan bintang utama Emma Watson dan Dan Stevens.

Kisah klasik ini menceritakan tentang seorang gadis cantik, ceria, dan mandiri yang bernama Belle (Emma Watson). Belle ditawan oleh beast (Dan Stevens) yang mempunyai sosok menyeramkan.

Terlepas dari ketakutannya, Belle dapat berteman dengan staf kastil lainnya dan belajar mengenal kebaikan hati di balik rupa buruk sang beast. Cerita berakhir bahagia, beast berubah menjadi pangeran tampan. Pangeran dan Belle hidup bahagia.

Ada pesan moral yang dapat diambil. Menilai seseorang tidak bisa hanya dari penampilan semata. Lebih penting dari itu adalah pribadi dan karakter seseorang. Ada pepatah Inggris menyatakan "you can't judge a book by its cover".

Penampilan luar seseorang dapat menipu. Wajah yang cantik atau tampan belum tentu mempunyai mempunyai sifat yang baik dan tulus. Demikian juga sebaliknya, paras yang kurang cantik atau tampan bisa saja berhati baik dan mulia.

Dalam kenyataannya orang lebih memilih berpenampilan menarik. Mereka yang berparas cantik dan rupawan biasanya mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Seakan dewi fortuna berpihak pada mereka. Benarkah demikian?

Terdapat sejumlah riset yang memberikan fakta bahwa orang yang berpenampilan menarik, lebih mudah mendapat pekerjaan dan peningkatan karir.

Temuan Universitas Buffalo, seperti yang dikutip Forbes, menunjukan orang yang berpenampilan menarik lebih mudah mendapat pekerjaan, lebih cepat dipromosi dan mendapat gaji lebih besar.

Beauty Premium

Temuan ini mengindikasikan adanya akar penyebab yang disebut "beauty premium" yang terjadi pada setiap profesi.

Secara terpisah, riset Harvard mengkonfirmasikan bahwa pekerja yang mempunyai kecantikan di atas rata-rata mempunyai penghasilan antara 10 sampai 15 % dari pekerja di bawah kecantikan rata-rata.

Fenomena beauty premium dapat terlihat dari penampilan CEO perusahaan. Umumnya mereka berpostur tinggi, tampan dan rupawan. Begitu juga kandidat calon presiden di Amerika.

Sementara riset yang sama juga menyebutkan bahwa wanita yang memakai make up tampak lebih dapat dipercaya dan kompeten (Theladders)

Dalam buku Beauty Pays: Why Attractive People Are More Successful, Daniel Hamermesh, seorang ekonom terkenal dari University of Texas in Austin menyebutkan bahwa; Orang berpenampilan menarik akan mendapat lebih banyak benefit dari perusahaan. Misalnya berpergian dengan kelas bisnis, mendapat pinjaman dengan syarat yang lebih baik.

Demikian juga sebaliknya, orang yang berpenampilan menarik akan memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan. Misalnya dalam dunia properti. Seorang agen penjualan yang menarik biasanya akan menjual lebih banyak dari mereka yang berpenampilan di bawah rata-rata.

Tapi, ada juga yang menarik. Hal R. Varian is seorang profesor dari University of California at Berkeley menyimpulkan hasil dari sejumlah survei dan ekperimen; Kemampuan orang yang berparas rupawan dalam menyelesaikan tugas labirin tidak lebih baik dari orang biasa.

Ternyata, walaupun produktivitas sama, mereka mempunyai kepercayaan yang lebih akan kemampuan sendiri (The New York Times).

Upadhi Sampatti

Seorang yang terlahir berpenampilan menarik, mempunyai jasmani yang indah dan anggota tubuh yang lengkap dikatakan berada dalam kondisi menguntungkan. Upadhi Sampatti artinya memiliki bentuk jasmani yang indah.

Disebut berada dalam kondisi menguntungkan karena karma baiknya berkesempatan berbuah. Hal ini sesuai riset yang telah dijelaskan di atas.

Apabila memiliki bentuk jasmani yang buruk (Upadhi Vipatti), orang tersebut lahir dalam kondisi tidak menguntungkan. Karma baiknya terhalang untuk berbuah, sebaliknya karma buruknya lebih terkondisi sering berbuah.

Tidak perlu berkecil hati jika kita tidak berpenampilan menarik. Misalnya berada di angka 6,5 dari 10. Seorang CEO, Jeff Kelly, menulis pada Forbes membagikan kiatnya saat di wawancara agar bisa mengimbangi bahkan melebihi mereka yang berpenampilan menarik.

Sebelum wawancara langsung atau daring, cari tahu dulu budaya perusahaan agar bisa berpakaian yang sesuai. Pewawancara akan mendapat kesan kita kandidat yang tepat.

Membuat bahasa tubuh terlihat percaya diri, terbuka, ramah dan meyakinkan. Tidak menatap pewawancara seolah-olah sebagai polisi sedang mengintrogasi seorang saksi.

Hindari menyilangkan tangan di depan dada, mengetuk meja, mendesah atau mengerutkan kening. Bahkan jika Anda tidak setuju dengan apa yang dikatakan orang tersebut.

Bicaralah dengan antusias dan percaya diri. Buatlah pendengar kerasan mendengar Anda. Hindari berbicara dengan suara monoton.

Atasan ingin bekerja sama dengan bawahan yang membuat hidup mereka lebih mudah dan terbantu. Jadi tunjukan sikap yang mudah diajak bekerjasama dan sungguh ingin membantu.

Tidak kalah pentingnya lagi adalah banyak melakukan kebaikan terhadap sesama dan menjaga moralitas.

Kondisi yang kurang mendukung dapat diibaratkan segelas air yang mengandung banyak garam. Airnya sangat asin dan tidak dapat diminum.

Air asin diibaratkan nasib buruk yang menimpa kita. Banyak mengalami penderitaan.

Apabila air asin tersebut terus ditambahkan lagi dan lagi. Rasa asinnya menjadi tidak terasa lagi. Airnya dapat diminum.

Air yang ditambahkan ibarat kebaikan yang dilakukan terus-menerus. Akibatnya kekuatan kamma buruk melemah, nasib buruk menjadi memudar.

Kondisi ini mendukung benih karma baik berbuah. Kehidupan pun berubah menjadi penuh berkat.

Semoga bermanfaat.

**

Jakarta, 10 Maret 2022

Penulis: Hoey Beng untuk Grup Penulis Mettasik

dokumen pribadi, hoey beng, mettasik
dokumen pribadi, hoey beng, mettasik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun