Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beauty and The Beast, Kenali Beauty Premium dan Upadhi Sampatti

10 Maret 2022   05:25 Diperbarui: 10 Maret 2022   06:06 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila memiliki bentuk jasmani yang buruk (Upadhi Vipatti), orang tersebut lahir dalam kondisi tidak menguntungkan. Karma baiknya terhalang untuk berbuah, sebaliknya karma buruknya lebih terkondisi sering berbuah.

Tidak perlu berkecil hati jika kita tidak berpenampilan menarik. Misalnya berada di angka 6,5 dari 10. Seorang CEO, Jeff Kelly, menulis pada Forbes membagikan kiatnya saat di wawancara agar bisa mengimbangi bahkan melebihi mereka yang berpenampilan menarik.

Sebelum wawancara langsung atau daring, cari tahu dulu budaya perusahaan agar bisa berpakaian yang sesuai. Pewawancara akan mendapat kesan kita kandidat yang tepat.

Membuat bahasa tubuh terlihat percaya diri, terbuka, ramah dan meyakinkan. Tidak menatap pewawancara seolah-olah sebagai polisi sedang mengintrogasi seorang saksi.

Hindari menyilangkan tangan di depan dada, mengetuk meja, mendesah atau mengerutkan kening. Bahkan jika Anda tidak setuju dengan apa yang dikatakan orang tersebut.

Bicaralah dengan antusias dan percaya diri. Buatlah pendengar kerasan mendengar Anda. Hindari berbicara dengan suara monoton.

Atasan ingin bekerja sama dengan bawahan yang membuat hidup mereka lebih mudah dan terbantu. Jadi tunjukan sikap yang mudah diajak bekerjasama dan sungguh ingin membantu.

Tidak kalah pentingnya lagi adalah banyak melakukan kebaikan terhadap sesama dan menjaga moralitas.

Kondisi yang kurang mendukung dapat diibaratkan segelas air yang mengandung banyak garam. Airnya sangat asin dan tidak dapat diminum.

Air asin diibaratkan nasib buruk yang menimpa kita. Banyak mengalami penderitaan.

Apabila air asin tersebut terus ditambahkan lagi dan lagi. Rasa asinnya menjadi tidak terasa lagi. Airnya dapat diminum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun