Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kekekalan Dunia Ini adalah Kelapukan

8 Maret 2022   20:40 Diperbarui: 8 Maret 2022   20:45 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekekalan Dunia Ini Adalah Kelapukan (Diolah pribadi, sumber: worldexcellence.com)

Di pagi yang cerah tertampak sinar sang surya dari ufuk timur

Aku berjalan menginjak rerumputan

Ketika ku menapak ke arah timur

Aku merasakan basahnya rerumputan

**

Rerumputan basah oleh embun pagi

Mereka sangat indah berkilauan

Kurasakan indahnya pagi ini

Ketika burung-burung saling berkicauan

**

Mungkinkah suasana ini bertahan

Akankah ini berlangsung selamanya

Oh pagi yang indah tidak dapat kutahan

Aku ingin merasakan ini selamanya

Akupun mengharap agar jasmani ini kekal...

**

Ternyata jasmani ini mengalami kelapukan

Seiring berjalannya waktu

Siang dan malam saling bergantian

Tahapan kehidupan meninggalkan kita dari waktu ke waktu

**

Inilah hukum yang akan kita alami

Apakah kita kaya atau miskin

Siapapun tanpa kecuali

Segala proses ketidak kekalan akan dialami sedemikian

**

Marilah berjuang dengan sungguh-sungguh

Tanpa lelah

Selalu berkesadaran

Dan penuh perhatian

Terhadap perolehan pada hal-hal yang bermanfaat

Dan dengan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Semoga semua makhluk berbahagia.

**

Los Angeles, Amerika Serikat, 08 Maret 2022

Penulis: Willi Andy untuk Grup Penulis Mettasik

dokumen pribadi, willi andy, mettasik
dokumen pribadi, willi andy, mettasik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun