Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Seorang Samurai dan Pedang Tumpulnya

2 Maret 2022   05:16 Diperbarui: 2 Maret 2022   05:34 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi, willi andy, mettasik

Orang tersebut sudah sangat tua. Tidak lagi punya tenaga untuk melawan.

Sang samurai pun menyampaikan tujuannya, ia akan membunuh orang tua tersebut untuk membalas dendam.

Dan orang tua itu sama sekali tidak mengelak. Ia hanya memohon agar diberikan kesempatan selama satu tahun. Alasannya karena dirinya sedang membangun jembatan bersama warga setempat.

"Jika jembatan itu selesai, aku rela mati dengan pedangmu."

Setelah berpikir sejenak, sang samurai pun rela menunggu setahun lagi. Sambil menunggu, ia juga ikut membantu.

Hari demi hari berlalu, bulan berlalu bulan. Sang samurai mulai melihat bahwa sesungguhnya bekas perampok tersebut memiliki kebajikan.

Waktu berjalan dengan cepat, dan tanpa terasa jembatan itu selesai dibangun. Saat malam tiba, orang tua tersebut menghampiri sang samurai,

"Wahai pemuda, bunuhlah aku sekarang juga sebagai balas dendammu pada diriku"

Sang samurai terdiam, ia mendapatkan sebuah pelajaran yang menohok. Pedang yang sudah diasah menjadi sangat tajam, sekarang menjadi tidak berguna lagi.

"Saya tidak dapat membunuhmu, dikarenakan saya telah mengenal dirimu yang sejati selama tahun ini."

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun