Selanjutnya, persepsi akan mengarahkan para korban dengan bayang-bayang keuntungan. "Bisa hemat atau sekalian saja dijual," demikian kata persepsi pikiran.
Sayangnya bukan itu yang terjadi. Menyesal kemudian tiada gunanya.
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa persepsi pikiran kita sedang menipu? Jawabannya adalah Kesadaran.
Kesadaran dapat tercipta melalui praktik meditasi yang benar dalam keseharian, dilandasi sila (moralitas), perilaku yang baik dalam berpikir, berucap, dan bertindak.
Seseorang yang telah memiliki kesadaran melalui praktik meditasi benar di dalam dirinya akan menunjukkan sifat yang tenang. Mereka tidak lagi termotivasi oleh keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan batin (moha).
Dengan demikian, kesadaran yang muncul akan menjaga pikiran. Pada saat yang sama juga mengembangkan kebijaksanaan. Mampu merespon fenomena-fenomena batin yang masuk melalui pintu-pintu Indria kita.
Baca juga:Â Enam Pintu Indria yang Akan Menentukan Sikapmu
Mengutip perbincangan Bhante Sri Pannavaro dengan Sujiwo Tejo dalam channel youtube mbah jiwo:
"Hadirnya kesadaran juga akan merespon segala sesuatu ke dalam diri terlebih dahulu baru kemudian bereaksi ke luar diri dengan lebih bijak".
Sehingga ketika ada penawaran menggiurkan, seyogyanya kita bisa merespon ke dalam terlebih dahulu. "Apakah ini benar saya butuhkan?, Apakah ini bijaksana? Apakah saya sedang serakah?"
Kenali juga fenomena Tiga Corak Utama, yaitu: segala sesuatu yang terkondisi, pasti mengalami perubahan (anicca), ketidakpuasan (dukkha), dan tidak ada inti diri (anatta).