Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lihatlah, Betapa Mudahnya Kita Tertipu

27 Februari 2022   06:41 Diperbarui: 27 Februari 2022   06:59 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga: Kepo dengan Masalah Orang Lain, Tidak Masalah

Apakah Anda pernah mengalami kejadian seperti yang saya alami? Tertipu oleh persepsi pikiran sendiri?

Pengalaman saya ini mungkin biasa-biasa saja. Tapi persepsi pikiran yang salah bisa menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Berhati-hatilah dengannya.

Lihatlah, bagiamana dengan melihat, mencium, merasa, menyentuh, mendengar sisi luar saja, persepsi pikiran kita bisa sangat menipu.

Tidak semua orang yang berpakain lusuh itu orang tidak mampu. Tidak selalu orang yang berbicara keras itu jahat.

Begitupun sebaliknya, tidak semua orang berpenampilan mentereng itu kaya. Apalagi sekarang zaman flexing, sebagian besar orang yang mau menipu itu penampilannya bagai Crazy Rich.

Akan tetapi, bukan berarti kita harus selalu curiga terhadap semua orang. Kita perlu lebih waspada, dan tidak mudah tertipu oleh persepsi pikiran kita sendiri.

Kebanyakan orang yang tertipu pasti menyalahkan orang lain atau pihak luar, padahal sesungguhnya ada andil yang besar dari persepsi pikirannya sendiri.

Contohnya, ketika saya ditawarkan investasi dengan keuntungan yang besar. Persepsi pikiran akan mengarahkan kepada cuan yang besar. Namun, jika pada kenyataannya investasi itu bodong atau penipuan, menyesallah saya.

Baca juga: Analogi Ember Bocor, Manusia Lebih dari Sekadar Kebocoran

Belum lama diberitakan tentang penipuan paket minyak goreng. Hal pertama yang dibentuk oleh pikiran adalah harga minyak goreng yang langka dan meroket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun