Lihai menilai, lihai pula meniru.
Sering menjadi saksi dari beragam peristiwa hati.
Menjadi kuat karena berpasangan, tak bisa sendiri apalagi tak berfungsi.
**
Terkadang rasa syukur tergeser, karena ia sering melihat fenomena diluar bukan di dalam diri.
Tak terlupakan dari polesan berwarna, sentuhan kaum feminin yang rindu pada indahnya romansa.
**
Inilah sorotan sepasang mata, menyorot dan memotret apapun yang hilir mudik.
Sekali memotret, lahirlah lintasan kenangan yang memberi beragam hasrat.
**
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!