Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Single, Before, dan Rahasia Pasangan Harmonis

14 Februari 2022   06:22 Diperbarui: 14 Februari 2022   06:24 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika usia melaju menjadi dua digit berawalan tiga. Sontak beberapa orang mungkin akan merasa galau dan khawatir. Terlebih bagi kaum hawa.

Para Single mendapatkan label dan julukan. Perawan Tua. Bujang Lapuk. Tidak...

Berbagai pertanyaan dan pernyataan bermunculan. Milih-milih sih! Jangan kerja melulu! Mau dijodohin? Ingat usia, mau sampai kapan!

Saat ke pesta atau kumpul keluarga. Alih-alih mendengarkan kicauan:

"Kapan nih undangannya?" (bagi yang single)

"Anaknya sudah berapa? Kapan anak kedua? Pertanyaan yang menjengkelkan dan terus berulang. He-he-he... pasrah.com.

"Lihat tuh si A, si B, seusia kamu sudah married, sudah punya anak." Pusing pala barbie dengarnya.

Adalah hal yang dinantikan oleh si single tatkala menemukan calon pasangannya. Tapi, para sepuh mengingatkan sebuah pernikahan seperti bermain judi. Alamak...

Bila nasib baik, perkawinan langgeng. Sebaliknya akan menjadi malapetaka bagi pasutri. Perceraian, KDRT, Perebutan hak asuh anak, Perebutan harta gono-gini, dsb. Derita tiada akhir. Traumatis.

Berikut 4 hal yang membedakan single versus berpasangan menurut pengamatan penulis:

  1. Bebas melakukan apapun yang diminatinya.
  2. Lebih kreatif dan mandiri dalam bertindak.
  3. Fokus pada pendidikan dan menikmati karier.
  4. Memerhatikan kesehatan dan bentuk tubuh.

Tentu saja pengecualian dimainkan pada saat mereka yang sudah berkeluarga mendapatkan dukungan penuh dari pasangannya. Variasi hidup menjadi dinamis. Pasangan akan menjadi teman berbagi cerita baik suka maupun duka.

Memberikan nasehat, saran dan motivasi saat sedang gundah serta putus asa. Yang pasti doi selalu ada saat dibutuhkan dengan segudang pengertiannya. Shoulder to cry on. "So sweet"

Rahasia agar keluarga harmonis, bahagia dan sejahtera diantaranya:

  • Saling setia.
  • Mengalah.
  • Menjaga kepercayaan yang diberikan.
  • Saling menghormati.
  • Saling menerima kekurangannya.
  • Saling membantu dan bersahabat.
  • Menjalankan tanggung jawab sebagai anggota keluarga.

Tak satupun keluarga di dunia ini tak menemukan permasalahan. Setiap persoalan pasti ada solusinya.

Penulis jadi ingat nasehat guru spiritual "Selesaikanlah kemarahanmu sebelum matahari terbenam." Sehingga perdebatan dan perselisihan harus distop hanya sampai tidur malam. Mengungkit masa lalu akan membuat luka kering menganga lagi.

Pernikahan adalah tidak hanya menyatukan dua kepribadian tetapi mengawinkan kedua keluarga besar dalam kehidupan pasutri. Kebijaksanaan diperlukan agar tidak berpihak pada salah satu keluarga.

Lebih lanjut, hidup bersama dengan pasangan ideal akan terwujud apabila memiliki beberapa kesamaan (menurut Buddhisme):

Keyakinan (Saddha)

Bila keduanya mempunyai keyakinan yang sama. Idealnya pikiran dan pandangan benar akan mengerucutkan pertikaian.

Perilaku Bermoral (Sila)

Setelah memiliki kesamaan keyakinan, berikutnya adalah minimal keduanya melakukan kemoralan yang sama. Menjalankan Pancasila Buddhis. Melatih diri untuk menghindari pembunuhan makhluk hidup, pengambilan barang yang bukan menjadi miliknya (mencuri), berbuat asusila, berbohong, dan mengonsumsi minuman keras (mabuk-mabukan).

Kedermawanan/Kemurahan Hati (Caga)

Yang artinya keduanya harus memiliki kesamaan dalam membahagiakan pasangan tanpa syarat. Sehingga tidak saling menuntut hal yang tidak disepakati bersama.

Kebijaksanaan (Panna)

Kebijaksanaan adalah kesadaran yang dimiliki oleh seseorang untuk membedakan mana perbuatan baik dan mana yang buruk. Karena dengan adanya persepsi dan pengetahuan yang sama, adu agrumentasi bisa dihindari.

Ingat, setiap kebahagiaan dimulai dari mencintai diri sendiri. Bukan karena angka (usia) dan yang pasti kedua belah pihak harus sama-sama mau dan bersedia.

Semoga yang single segera bertemu jodoh. Yang berkeluarga langgeng hingga kematian memisahkan kalian.

**

Jakarta 14 Februari 2022

Penulis: Iing Felicia untuk Grup Penulis Mettasik

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun