Sangat mungkin RAS juga ikut berperan dalam "self-fulfilling prophecy", yaitu ketakutan yang menjadi kenyataan, atau sesuatu yang dihindari malah menjadi kenyataan.
Contohnya, seorang aerialist (pemain akrobatik meniti tali) terkenal, Karl Wallenda, jatuh dan tewas pada tahun 1978 saat melakukan atraksinya yang paling berbahaya.
Istrinya, yang juga seorang aerialist mengatakan, "Yang dipikirkan Karl selama berbulan-bulan sebelum atraksi tersebut, cuma kekhawatiran akan jatuh. Itulah pertama kalinya ia berpikir seperti itu sebelum melakukan atraksi."
Istri Karl melanjutkan, "Kesan saya, ia lebih mengerahkan semua energinya untuk tidak jatuh ketimbang berhasil meniti tambang dengan sukses."
Jika kita lebih banyak memikirkan gagalnya sesuatu yang akan atau sedang kita kerjakan, ketimbang suksesnya dan/atau bagaimana melakukannya supaya sukses, maka kegagalanlah yang akan kita terima.
Ingatlah bahwa RAS aktif memberi sinyal kepada kita sesuai dengan "rekaman" yang sudah ada di dalamnya. Sangat mungkin RAS juga berperan dalam pengeluaran bakat dan potensi kita dalam merealisasikan "rekaman" tersebut.
Karl selalu berpikir atau berfokus kepada "jatuh dari tali". Itulah yang lalu dianggap penting dan direkam oleh RAS-nya.
Seharusnya, Karl berfokus kepada sukses meniti tali, tepuk tangan meriah atas keberhasilannya, dan hal-hal lain yang baik, yang mendukung keberhasilan atraksinya. Rekaman dalam RAS-nya akan menjadi baik atau positif.
Ingatlah, orang yang bisa memanfaatkan RAS-nya dengan benar, akan lebih berhasil, sukses, dan berbahagia dalam kehidupannya. Dia akan menerima lebih banyak berkah dibanding bencana dalam kehidupannya jika bisa memanfaatkan RAS-nya dengan baik.
**
Jakarta, 06 Desember 2022