Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Tahun 2021 Terasa Lebih Cepat Berlalu?

5 Januari 2022   05:25 Diperbarui: 5 Januari 2022   13:41 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang tahun 2021 terasa sangat cepat, mungkin paling cepat dari tahun-tahun lainnya, saya adalah salah satu orang yang merasakan. Tetapi tidak semua orang merasakan, padahal jumlah hari dalam tahun 2021 adalah sama.

Tahun 2021 memang tahun yang paling unik, jika tidak dikatakan paling aneh, sejak hari pertama tahun 2021 sampai dengan akhir 2021 wabah Covid-19 tidak pernah berhenti ada di bumi ini.

**

Bagi yang sudah berumur lebih dari 40 atau 50 tahun, akan mengalami hal yang mirip. Waktu berjalan semakin lama semakin cepat. Kalau saya mengingat-ingat, rasanya dahulu waktu tidak secepat ini. Semakin tua waktu semakin cepat berlalu.

Ketika dulu mendengar kalimat: "Hidup itu singkat", tidak begitu menarik, bahkan tidak percaya, tapi semakin tambah usia, ternyata kalimat ini semakin terasa, seminggu berlalu begitu cepat, setiap bulan semakin cepat, lalu setiap tahun berlalu juga makin cepat.

**

Seorang Professor yang bernama Adrian Bejan dari Harvard University, memberikan hipotesis bahwa semakin tua, kecepatan proses informasi visual semakin melambat, itu sebabnya mengapa semakin tua semakin terasa waktu berlalu lebih cepat.

Di laman Psychology Today, ada juga yang mengatakan waktu yang berlalu yang berjalan lebih cepat dikaitkan dengan teori Relativitas Einstein, yang sudah terbukti waktu akan melambat terkait dengan gravitasi dan kecepatan.

Dalam laman Scientific American, Why Does Time Seem to Speed Up with Age? menjelaskan bahwa jika jumlah ingatan baru yang dilewati/disimpan begitu banyak sehingga hari terasa lama, sepertinya ingatan baru harus disimpan sehingga sepertinya membutuhkan waktu lebih banyak, sehingga perspektif mengenai waktu sepertinya panjang.

Sebaliknya ketika jumlah ingatan hanya itu-itu saja maka tidak perlu mengingat lagi sehingga waktu berjalan begitu cepat.

Dari berbagai teori terakhir di atas, mungkin teori James M. Broadway seorang peneliti dari Department of Psychological and Brain Sciences at the University of California, Santa Barbara dapat menjelaskan mengapa tahun 2021 ini berlalu begitu cepat.

Bagi yang harus bekerja di rumah, setiap hari menghadapi lingkungan yang sama, suasana yang sama, itu-itu saja, maka hari berlalu dengan cepat.

Sama halnya, ketika semakin tua, semakin sedikit kegiatan maka tidak banyak aktifitas, maka semakin tua, waktu semakin cepat berlalu.

**

Selain terasa cepat ada juga waktu yang sering kita alami berjalan lambat.

Masih ingat waktu saya kecil, ketika orang tua berjanji akan mengajak nonton film di bioskop, saat itu film dimulai jam 16:00. Hari itu rasanya adalah hari panjang. Lamaaaa sekali, setiap melihat jam dinding, rasanya jam tidak bergerak. Berjalan sangat lambat, lambat sekali.

Pengalaman lainnya, ketika pergi ke suatu tempat, terasa lebih lama dibandingkan, ketika pulang ke rumah, padahal kalau dihitung lamanya, sama saja.

Ketika menunggu, maka waktu terasa lambat sekali, mengharapkan sesuatu cepat terjadi, semakin diharapkan cepat terjadi semakin lambat waktu berlalu.

Saat pulang dari perjalanan, tidak ada sesuatu yang ditunggu-tunggu lagi, tidak berharap maka waktu berjalan terasa cepat.

Hidup terbebani ketika mengejar-ngejar dunia fana, hidup akan lebih ringan jika mengalir apa adanya.

**

Jakarta, 05 Desember 2021

Penulis: Jayanto Chua untuk Grup Penulis Mettasik

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun