Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gegara Calistung, Ayah Ibu Kelimpungan, Anak Menjadi Korban

4 Januari 2022   06:59 Diperbarui: 4 Januari 2022   07:13 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka belajar*2 adalah cara bagaimana guru dapat membersamai, memediasikan dan memberi teladan bagi peserta didiknya.

(3) Kualitas guru.

Anak suka belajar karena guru mengajar dengan hati. Ia paham bagaimana menyampaikan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Sehingga kehadiran guru selalu dinantikan oleh anak didik.

(4) Sarana dan Prasarana (Lingkungan).

Keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar menjadi catatan berikutnya. Dikatakan lingkungan adalah guru ke tiga setelah orang tua, dan guru sekolah.

Diantara tips yang penulis sampaikan. Butir nomor dua menjadi highlight. Mengapa?

Ini yang menjadi kegelisahan dan kerisauan. Melihat fakta yang ditemukan jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda. Bahkan semakin terasa dampaknya saat ini akibat PJJ. Miris.

Sebagian orang tua menganggap enteng pendidikan usia dini. Padahal golden age*3 seorang anak hanya sekali selama kehidupannya. Priceless.

Saat wawancara dengan calon orang tua siswa, seringnya pertanyaan yang muncul adalah:

(1) Apakah baca tulis dan berhitung (calistung) diajarkan setiap hari?

(2) Apakah lembar kerja (LK) alisan PR (pekerjaan rumah) pasti ada?

(3) Apakah anak saya siap untuk baca tulis berhitung sendiri ketika masuk sekolah dasar (SD)?

Ketika sudah bersekolah, persoalan berikutnya:

(1) Kenapa anak saya belum bisa baca, tulis dan berhitung?

(2) Apakah anak saya perlu diberikan tambahan bimbingan belajar (baca: Les) baca, tulis dan berhitung?

(3) Dibandingkan sepupunya dan anak tetangga, dia jauh tertinggal. Bagaimana nanti di SD?

Akibatnya anak mempunyai jadwal kegiatan yang padat seperti ayah dan ibu yang bekerja di kantor. Bahkan lebih dari itu. Mulai dari pukul 07.00 pagi bersekolah, makan siang di perjalanan. Dilanjut dengan les baca, berikutnya les matematika, disambung dengan les lainnya hingga petang sambil menunggu dan menjemput ayah dan ibu untuk pulang bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun