Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leg Kedua, Timnas Indonesia Tidak Butuh Menang Telak, tapi Main Enak

1 Januari 2022   14:23 Diperbarui: 1 Januari 2022   14:31 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam leg pertama Final AFF Cup tgl 29 Desember 2021 lalu, Timnas Indonesia dibantai 0 -- 4 oleh Timnas Thailand.

Semua bersedih. Masyarakat Indonesia pasti sangat bersedih, apalagi para pemain.

Masalahnya apakah kita harus terus larut dalam kesedihan? Tentu tidak kawan, kehidupan terus berlanjut, pertandingan leg kedua sudah menanti di depan mata. Pertandingan itu akan terjadi di awal tahun baru, tahun 2022, tanggal 1 Januari ini.

Dalam agama Buddha, kita diajarkan tentang Hidup Saat Ini. Sesuatu yang telah berlalu adalah hal yang sudah lampau, dan sesuatu yang akan datang adalah hal yang belum tiba.

Seseorang yang dapat melihat jelas hal yang ada saat ini, lewat upaya-upaya tertentu, ia disebut sebagai "yang memiliki satu malam yang mulia."

Kekalahan Timnas Indonesia di leg pertama dari Thailand bukanlah untuk diratapi dan itu sudah berlalu. Akan tetapi, ia harus dijadikan pelajaran berharga. Sembari mencari apa yang harus dilakukan oleh kesebelasan, agar kekalahan tidak lagi terjadi.

Kalau kita melihat pertandingan leg pertama, sangatlah terlihat pemain kita seperti merasa tertekan dan tidak enak mainnya (tidak enjoy).

Ketika mainnya tidak enak, timbullah grogi, kesalahan passing, umpan-umpan panjang yang mudah direbut lawan, dan juga tentunya cepat lelah.

Untuk itu di leg kedua, tanpa bermuluk-muluk, yang harus dilakukan adalah bermain dengan enak (enjoy atau happy). Tidak pula terlalu susah, karena bahagia (baca: main dengan enak) adalah salah satu dari empat kunci sukses menurut agama Buddha.

EMPAT KUNCI SUKSES

Ada empat kunci sukses dalam kehidupan ini, yaitu senang, semangat, fokus dan menganalisa kembali.

Ketika seseorang melakukan sebuah kegiatan dengan hati yang senang, maka semuanya akan berjalan dengan lancar dan menyenangkan hati.

Ketika sesuatu dijalankan dengan kegembiraan dan kebahagiaan, maka semangat akan timbul dalam melakukan kegiatan tersebut.

Ketika seseorang fokus dengan apa yang dilakukan, maka ia akan dapat melihat dengan terang dan jelas bagaimana harus melakukan sesuatu dengan baik.

Dan ketika seseorang dapat melihat dengan jelas, maka ia akan bisa menganalisa dengan baik apa yang harus dilakukannya dalam setiap kondisi yang dihadapinya. Setiap saat.

Bayangkan jika para pemain Timnas Indonesia, di leg kedua Final AFF Cup nanti melawan tim Thailand dengan enak, bahagia dan menikmati permainan. Maka tidak tertutup kemungkinan semangat juang yang sudah mereka tunjukkan dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya akan semakin menggelora.

Dan ketika mereka fokus untuk pertandingan tersebut tanpa memikirkan kekalahan yang lalu, niscaya banyak hal bagus yang akan tercipta.

Pemain akan bisa mempraktekkan instruksi pelatih STY, mereka bisa bermain dengan menganalisa permainannya sendiri, kolektivitas tim dan juga permainan lawan.

Dan jika ini terjadi, tidak tertutup kemungkinan pula semua pemain akan mengeluarkan permainan terbaiknya. Bayangkan kalau bukan hanya ada satu playmaker dalam Timnas Indonesia, tapi ada sebelas. Dashyat bukan ??

YANG HARUS DILAKUKAN SEKARANG

Yang harus dilakukan sekarang oleh para pemain Timnas Indonesia adalah berlatih dengan senang, ikuti petunjuk Pelatih STY, motivasi diri sendiri untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negara, jaga kebugaran, dan tingkatkan kerjasama tim.

Yang harus dilakukan oleh kita sebagai pencinta bola dan anak bangsa, mendoakan yang terbaik bagi Timnas Indonesia, hargai perjuangan mereka untuk kehormatan Bangsa Indonesia.

Berikanlah apresiasi kepada Timnas Indonesia atas perjuangan mereka yang sudah luar biasa. Terlepas apapun hasilnya nanti, menang atau kalah, juara atau tidak, yang penting mari kita bekerjasama sesuai dengan peran dan fungsi kita masing-masing.

Ingat peristiwa Liga Champions tanggal 9 Maret 2017, dimana Barcelona yang sudah kalah 0 -- 4 di leg pertama dari PSG, malah membalikkan keadaan di leg kedua dengan menang 6 -- 1, dan Barcelona menjadi juara Liga Champions dengan agregat 6 -5.

Timnas Indonesia memang bukan Barcelona, tapi kita tidak butuh keajaiban, Timnas kita hanya butuh main enak (baca: enjoy) dan kita akan lihat hasilnya.

Untuk Timnas Indonesia, apapun hasilnya di leg kedua nanti, KALIAN ADALAH JUARA DI HATI KAMI SEBAGAI ANAK BANGSA, BANGSA INDONESIA.

**

Jakarta, 01 Januari 2022

Penulis: Budy Dipankara untuk Grup Penulis Mettasik

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun