Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lagu Kebangsaan Itu Dinyanyikan oleh Diana Ross

24 Desember 2021   05:16 Diperbarui: 24 Desember 2021   05:29 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagu Kebangsaan tersebut juga kuanggap sebagai ucapan terima kasih dan rasa syukur akan sosok ibu yang begitu hebat. Meskipun kini mama telah menghadap Sang Khalik untuk selamanya, bagiku beliau akan selalu berada di hatiku melalui lirik lagu A Whiter Shade of Pale.

Momen tersebut begitu penting, dan lantunan suara dari Procol Harum telah mampu membuatku begitu lekat kepada mama tercinta. Hingga akhirnya, saya pun ingin memberikan sebuah Lagu Kebangsaan bagi anak pertama kami.

Terlebih kehadiran si kecil ini kami tunggu cukup lama. Sewindu lamanya setelah pernikahan kami. Lagu Kebangsaan kucoba pilih, mereka-reka nada dan lirik yang sesuai. Sambil berharap, semoga ia juga cocok dengan suara hati si kecil.

Akhirnya kutemukan juga. Sesuai dengan kisah yang melatarbelakangi terciptanya lagu tersebut. Ia mengisahkan tentang seorang wanita yang baru saja merasakan kehadiran anaknya. Betapa berbahagia dirinya, sehingga terciptalah syair nan indah menawan.

Suara announcer dari radio mengakhiri penjelasannya, lagu tersebut pun mengalun indah. Begitu menggetarkan, membuat diriku larut dalam ribuan perasaan yang berkecamuk di dalam jiwa.

Kehadiran si kecil bagaikan embun di tengah kekeringan. Mampu memberikan semangat baru, kekuatan baru, untuk selalu menjadi pahlawan seperti dalam syair lagu tersebut.

Saat diriku kecewa, jatuh terpuruk, frustasi dengan keadaan rumah tanggaku, hanya sosok kecil anakku yang dapat membuatku berdiri tegar. Jiwanya yang polos dan wajahnya yang lucu mampu menghalau segala gundah-gulana dalam hatiku.

Tubuhku laksana prajurit yang penuh luka, darah dalam jiwaku mengalir deras. Rasanya, setitik lagi akan menutup episode hidup ini. Hanya anakku-lah yang mampu memberikan keajaiban. Untuk tetap bertahan hidup.

Perselisihan keluarga seharusnya tak menyeretnya. Namun, apa daya keputusan harus diambil. Istriku tidak seperti dulu lagi. Tugas dan tanggung jawab ia jabarkan sebagaimana aturannya sendiri.

Ekonomi ketat, beban pun terasa berat. Sebagai pimpinan perusahaan, menafkahi semua karyawan adalah tanggung jawab yang tak terelakkan. Roda kehidupan harus dijalani, walau pekat, semangat harus tetap terekat.

Di sanalah keajaiban itu ada. Syair dalam lagu tersebut laksana doa yang khusus dituliskan bagiku. Ia bagaikan ungkapan hati yang tulus dari seorang bocah beumur 5 tahun. Hingga kini telah menjelma menjadi seorang remaja 18 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun