Ada kalimat bijaksana dalam bahasa Inggris yang berbunyi, "An apple a day keep the doctor away".
Kalimat tersebut mengandung makna harfiah bahwa menambahkan makanan kita dengan sebutir buah apel sehari, kita dapat terhindar dari penyakit (fisik). Alhasil, kita tidak perlu lagi ke dokter.
Sayangnya, secara logika kita memahami bahwa dengan hanya memakan tambahan satu butir buah apel sehari, sangat mungkin belum bisa membebaskan diri kita dari berbagai penyakit (fisik).
Mengonsumsi buah apel secara rutin memang bisa membantu menyehatkan tubuh kita. Para ahli telah melakukan banyak penelitian dan kajian berkaitan dengan bahan aktif apa saja yang terkandung dalam buah apel.
Quecertin yang merupakan suatu senyawa polifenolik, diketahui banyak terdapat dalam buah apel. Polifenolik adalah senyawa antioksidan yang juga ditemukan dalam anggur merah.
Quecertin diyakini dapat membantu dalam penanganan kanker paru-paru dan prostat, serta mengurangi insiden penyakit jantung dan masalah pembuluh darah. Tentu saja keberadaan quecertin ini meningkatkan nilai tambah buah apel.
Buah apel juga mengandung senyawa-senyawa antioksidan lain dan serat yang cukup tinggi. Kulit buah apel bahkan memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi, sekitar lima kali dari daging buahnya.
Oleh karenanya, kalau memungkinkan jangan mengupas kulit buah apel sebelum dimakan. Makanlah buah apel beserta kulitnya. Tentu saja setelah buah apel dicuci bersih sehingga terbebas dari pestisida dan kotoran-kotoran lainnya.
Juga terdapat berbagai penelitian yang mengindikasikan bahwa buah apel membantu melawan penyakit Alzheimer dan kanker payudara.
Dari kenyataan tersebut, meskipun buah apel terbukti membantu manusia dalam mencegah atau melawan penyakit, tetapi hanyalah untuk beberapa atau sebagian kecil penyakit saja.