Jika kita sudah terlatih dengan pikiran untuk mencintai (Bahasa pali: Mettabhavana), maka tidak ada lagi yang buruk atau baik. Karena pada dasarnya, semua hal yang terkondisi adalah kenyataan yang sebenarnya. Tidak perlu dihakimi.
Jadi, proses ini bukan untuk mencari kebahagiaan, bukan pula untuk membuang kebencian. Namun, untuk tetap tenang dalam menjalani kehidupan.
Niscaya, tenaga dan pikiran yang sudah amburadul, akan kembali tertata. Sehingga waktu kita dengan keluarga akan kembali berkualitas. Tidur pun pulas, dan bangun dengan pikiran yang bagus-bagus saja.
Kebahagiaan itu penting, karena dengan bahagia, pikiran akan tenang, pikiran yang tenang  akan menimbulkan konsentrasi atau fokus pada hal-hal yang baik, karena itu mari..... jangan lupa bahagia!.
**
Jakarta, 17 Desember 2021
Penulis : Agus, S.E., M.M. untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H