Donor darah Sukarela. Namanya juga sukarela, artinya harus dibarengi dengan perasaan suka dan rela.
Rela versi KBBI artinya: bersedia dengan ikhlas (hati); perkenan, izin (persetujuan). Intinya adalah memberikan sesuatu yang berharga tanpa pamrih. Darah adalah sumber kehidupan. Sebagian disematkan untuk menyelamatkan banyak nyawa, rasanya tak bermasalah.
Sementara suka, artinya berkeadaan senang; girang; (dari hati). Untuk ini, saya sederhanakan saja -- bahagia.
Rela sudah pasti, karena jika tidak maka kita tidak perlu capek-capek ke PMI. Namun, Bahagia belum tentu. Bisa saja pada saat darah kita diambil, pikiran kita sedang mumet akibat tagihan bulanan yang menumpuk.
Atau mungkin juga perasaan kita biasa-biasa saja. Toh, datangnya rame-rame. Apa sih yang istimewa?
Teman, menurut saya itu salah.
Berdonor darah dalam kondisi bahagia itu sangat penting. Karena energi positif saat berbagi akan tersalur ke penerima donor darah. Tidak percaya? Tanyalah pada rumput yang bergoyang.
Oke, mungkin saja teori ini terkesan tidak masuk akal. Tapi, tidak usah dulu dipikirkan. Kening tidak perlu dikerutkan. Nanti hati juga ikut-ikutan keriput.
Mulailah dari diri sendiri. Yakinlah bahwa donor darah adalah sebuah proses yang berbahagia. Membayangkan betapa nanti ia akan berguna. Darah yang dicintai keluar tanpa ada penyesalan. Karena semuanya demi kebaikan.
Perasaan bahagia ini tidak ternilai. Jadi, jika kita tidak berbahagia, artinya ada yang salah di sini.