Tentu saja cara seperti itu membuat lompatan yang dibuat takkan bisa terlalu tinggi. Sampai ada seseorang yang memiliki keterbukaan pikiran tentang lompat tinggi. Dia merasa tidak puas dengan keterbatasan pencapaian tinggi lompatan menggunakan teknik yang sudah biasa digunakan.
Orang tersebut menganggap seharusnya ada cara lain untuk membuat lompatan manusia bisa lebih tinggi dari yang tertinggi saat itu. Setelah melalui banyak pengamatan dan percobaan, akhirnya dia menyimpulkan satu teknik yang revolusioner di tahun 1960an.
Olahraga lompat tinggi lalu mengalami perubahan besar dalam teknik melakukannya. Teknik baru ini memungkinkan para atlit melompat jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Teknik baru tersebut adalah dengan cara melewati tongkat pembatas dalam posisi membelakangi. Menakjubkan melihat ketinggian yang bisa dilewati olehnya maupun oleh orang-orang lain yang mengikuti tekniknya.
Orang yang merevolusi teknik lompat tinggi tersebut bernama Dick Fosbury. Tekniknya disebut "Lompatan Fosbury" (Fosbury Loop).
Tidak mudah bagi Fosbury untuk mengembangkan teknik lompat tinggi yang baru ini. Lebih sulit lagi membuat teknik ini untuk diterima oleh umum karena memang sangat berbeda dengan yang umum dilakukan saat itu.
Fosbury mengatakan, "Saya berulang-ulang diberitahu bahwa saya takkan berhasil dengan teknik baru yang saya temukan. Saya dinasihati bahwa saya takkan dapat bersaing dengan cara melompat seperti itu. Saya hanya mengangkat bahu dan berkata 'Lihat saja nanti'".
Fosbury terus mengembangkan dan melatih teknik barunya. Akhirnya, Fosbury mampu memenangkan medali emas dalam Olimpiade Mexico City tahun 1968 dengan memecahkan rekor Olimpiade sebelumnya.
Sejak saat itu, hampir semua atlit lompat tinggi menggunakan teknik "Lompatan Fosbury". Teknik ini menjadi salah satu teknik lompat tinggi yang populer hingga saat ini.
Jika saja ketidakpuasan terhadap teknik yang ada berlalu begitu saja, jika saja cemooh dan kata-kata pesimis menjadi pemenang atas diri Fosbury, niscaya teknik lompat tinggi dan prestasinya hanya akan begitu-begitu saja.
Di saat kita akan menyerah dalam upaya baru yang akan kita lakukan, ingatlah akan Dick Fosbury dengan "Lompatan Fosbury"nya yang revolusioner.