Belajar menghargai
Setiap upaya yang dilakukan, tiada lain hanya untuk mencapai tujuan. Ketika gagal sehingga terkena ranjau, maka asumsikanlah itu adalah saatnya kita belajar.
Dengan demikian semangat kita akan tetap terjaga. Memiliki sebuah keyakinan bahwa kita sebenarnya tidak pernah gagal, yang ada hanyalah proses belajar.
Semangat ini diperlukan agar tidak berhenti di tengah jalan sebelum mencapai tujuan. Bahkan ketika keadaan semakin buruk sehingga cacat kena ranjau. Itu pun tidak akan mempengaruhi semangat yang telah di asah melalui penghargaan terhadap diri sendiri.
Dengan beberapa poin di atas, apakah masih bisa muncul kata2 "kapok" lagi? tentu saja masih bisa, kalau kita masih pakai mode ikut-ikutan.
"Ikut si A, tuh, pakai jalur ini bisa terhindar dari ranjau. Ikut si B, bisa pakai metode ini berhasil. Ikut si C, pakai cara curang bisa aman."
Tentu kita bisa melakukan copy-paste dengan cara orang lain, tetapi janganlah ditelan mentah-mentah.
Karena setiap orang punya gaya dan kemampuan yang berbeda-beda, meskipun secara tampak luarnya sama. Yakinlah kawan, bahwa hukum sebab akibat akan terus ada.
Apapun cara yang dijalankan, pastikan cara-cara tersebut tidak bertentangan dengan hukum alam. Dengan demikian, apa saja yang dilakukan akan selaras dengan semesta yang mendukung perjalanan kita.
**
Jakarta, 08 Desember 2021