Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menaklukkan Ketakutan di Vihara Hutan Thailand

5 Desember 2021   10:33 Diperbarui: 5 Desember 2021   10:57 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara binatang dan serangga yang berbeda dengan yang sering saya dengar di Indonesia. Suara daun-daun yang bergerak ditiup angin. Belum lagi ada bayangan-bayangan yang berkelebatan di antara pepohonan.

Rasanya ingin segera saya menyudahi meditasi jalan ini dan masuk ke dalam kuti mencari rasa aman. Tapi, saya tidak mau menyerah.

Tekad saya sudah kuat plus rasa bersalah jika ditanya oleh Luangpo, guru kami. Saya tidak mau mengecewakan beliau yang telah bersedia membimbing kami bermeditasi.

Akhirnya saya melanjutkan meditasi jalan sambil menggenggam senter. Begitu ada suara "kresek", saya langsung arahkan senter ke suara itu. Ternyata memang tidak ada apa-apa, hanya daun-daun kering.

Ketika ada bayangan yang berkelebat, saya arahkan senter lagi. Ternyata hanya bayangan pohon bergerak akibat pantulan cahaya lilin.

Malam itu benar-benar penuh dengan pergolakan batin. Senter digunakan laksana "senjata." Mengusir rasa takut, mengidentifikasi semua gerakan, dan mengenali semua suara yang ada di sekeliling.

Sampai akhirnya saya mulai "berkenalan" dengan setiap suara dan gerakan. Pada saat itu pun rasa takut mulai berkurang.

Malam itu di hutan Thailand, saya akhirnya memahami apa yang dimaksud dengan menaklukkan ketakutan dengan menghadapinya.

Apa yang bisa kita pelajari dari sini?

Pertama, rasa takut muncul ketika kita dihadapkan pada hal-hal yang tidak kita ketahui, hal-hal yang tidak kita mengerti.

Kedua, pikiran kita mudah dipenuhi oleh ilusi-ilusi seram, diiringi rasa takut yang mencekam. Orang Jawa sering menyebutnya "Nggambar buto". Alias menggambar raksasa di dalam batin yang pada akhirnya membuat diri sendiri ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun